12. TENTANG LAFADZ "AMMA BA'DU

 
▪️ Untuk Ke Daftar Isi, Klik Di Sini: TERJRMAH KITAB QURROTUL 'UYUN
 12 ◈•

•【 TENTANG LAFADZ "AMMA BA'DU 】•


ثُمَّ قَالَ النَّاظِمُ رَحِمَهُ اللّٰهُ

  Syaikh penazham berkata dalam syairnya sebagai berikut : 

وَبَعْدُ حَمْدِي فَهَاكَ صَاحِ ¤ مَنْظُوْمَةً تُفِيْدُ فِى النِّكَاحِ

- Setelah aku memuji, maka ambillah (hikmah atau ilmu) wahai kawan,
- Kitab berbentuk nazham, yang bermanfaat dalam masalah pernikahan".

(وَبَعْدُ) قَالَ جَمَاعَةٌ مِنْ اَهْلِ الْعِلْمِ : هِيَ فَصْلُ الْخِطَابِ الَّذِى أُوْتِيْهِ دَاوُدُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ

  Adapun mengenai lafadz, "Waba'du", Berkata segolongan ulama dari ahli ilmu: bahwa, "wa ba'da hamdii" di sebut fashul khitab (berfungsi sebagai pemisah saat berpidato atau saat berceramah) yang telah di berikan kepada Nabi Daud a.s.

وَاخْتُلِفَ فِى اَوَّلِ مَنْ تَكَلَّمَ بِهَا، وَالْاَشْهَرُ اَنَّهُ دَاوُدُ عَلَيْهِ السَّلاَمُ

  Dan ulama berbeda pendapat tentang orang yang pertama kali mengucapkan kalimat "ba'da", Adapun pendapat yang paling masyhur mengatakan, bahwa orang yang pertama kali mengucapkan kalimat tersebut adalah Nabi Daud a.s.

وَكَانَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ يَسْتَعْمِلُهَا فِى خُطَبِهِ وَغَيْرِهَا

  Dan seperti halnya Nabi Daud a.s, Nabi Muhammad Saw, sendiri pun menggunakan kalimat tersebut di dalam khutbah-khutbah beliau dan dalam pembicaraan (ceramah-ceramah) yang lainnya.

 وَهِيَ كَلِمَةٌ يُؤْتٰى بِهَا لِلْاِنْتِقَالِ مِنْ أُسْلُوْبِ اِلَى آخَرَ

  Adapun kalimat tersebut didatangkan guna memindahkan jalan (tema) yang satu ke jalan (tema) yang lain. 

وَتَكُوْنُ مَعَ (أَمَّا) وَبِدُوْنِهَا كَمَا هُنَا

  Keberadaanya terkadang disertai lafadz "ammaa" atau terkadang tidak, seperti dalam bab ini.

أَيْ : وَبَعْدَ مَا تَقَدَّمَ مِنَ الْبَسْمَلَةِ وَالْحَمْدَلَةِ وَالصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ (فَهَاكَ صَاحِ) ، أَيْ : فَخُذْ يَاصَاحِبِی

  Maknanya: "Setelah menyebut sesuatu yang telah disebut di atas, yakni: Basmalah, Hamdalah, Shalawat, dan salam atas Rasulullah Saw, maka ambillah (hikmah/ilmu yang termuat didalamnya sebagai pelajaran) wahai kawan".

فَصَاحِ، مُنَادِى مُرَخَّمٌ عَلَى اِسْقَاطِ حَرْفِ النِّدَاءِ

Lafadz "fassoohi" adalah bentuk munada murakhkhom dengan membuang huruf nida'.

 وَقَوْلُهُ : (مَنْظُوْمَةً) اَيْ : اُرْجُوْزَةٍ (تُفِيْدُ فِى النِّكَاحِ)

  Sedang perkataan penazham "manzhuumatan" artinya kitab ini berbentuk nazham yang berbahar "rojaz", yang tentunya bermanfaat dalam masalah perkawinan (pernikahan). 

اَيْ : فِى حُقُوْقِ الزَّوْجَيْنِ وَمَا يَتَعَلَّقُ بِذَلِكَ مِنْ آدَابِ الدُّخُوْلِ وَالْوَلِيْمَةِ وَالْوَطَءِ وَكَيْفِيَّةِ وَغَيْرِ ذَلِكَ

  Maksudnya, kitab ini menerangkan tentang hak-hak dan kewajiban suami­ istri serta menerangkan tentang hal-hal yang berhubungan dengannya, yakni: Tata krama (aturan-aturan/tata cara) dalam menghadapi perkawinan, tata cara resepsi perkawinan, etika dalam melakukan senggama, serta cara-cara bersenggama yang islami dan menerangkan tentang lain-lain yang berhubungan dengannya. [SII Group].

Share :

0 Response to "12. TENTANG LAFADZ "AMMA BA'DU "

Posting Komentar