06. PERSOALAN KE: 4 - TENTANG SHOLAT TARAWIH

 
▪️ Untuk Ke Daftar Isi, Klik Di Sini: TERJRMAH KITAB HUJJAH AHLUSSUNNAH WAJAMA'AH
 06 
•【 PERSOALAN KE: 4 】•
"TENTANG SHOLAT TARAWIH"

•◈【 المِثَالُ ألرابع : فِی التراويح 】◈•

  Yaitu membahas masalah: "Tentang Sholat Tarawih"

التراويح، ان كَانَ هُنَا خِلَافٌ فَهُو اَيضًا مِمَّا يَنْبَغِی عَدَمُ تَبَادُلِ الانْكَار بِشَأْنِهِ

  Sholat tarawih, walaupun mungkin ada perbedaan pendapat, maka sama saja seperti beberapa masalah yang lain, yang mana seharusnya tidak ada keingkaran dalam masalah ini. (yakni menganggap bid'ah dan sesat).

وَهِیَ عندنا نَحْنُ الشَّافِعِيَّۃ، بَلْ وَفِی مَذْهَبِ اَهْلِ السّنۃ والجماعۃ عِشْرونَ رَكْعَۃً

 Dan sholat tarawih ini, menurut kita, madzhab syafi'i, bahkan menurut madzhab ahlussunah waljama'ah (imam empat) adalah 20 rokaat.

وهی سنۃ مُوءكدۃٌ لِلّرِّجالِ والنسآء عند الحَنفِيۃ والشّافِعيۃ والحنابِلۃ والمالِكِيۃ

  Dan sholat tarawih ini hukumnya sunnah 'ain yang muakkad, bagi semua laki-laki dan wanita. Demikian menurut mufakat dari madzhab imam 4, yakni imam Hanafi, imam Syafi'i, imam Hambali, dan imam Maliki.

وَتُسَنُّ فِيهَا الجماعَۃُ عَينًا عِنْدَ الشَّافِعِيۃ والحَنَابِلَۃِ

  Dan menurut madzhab imam Syafi'i dan madzhab imam Hambali, berjama'ah dalam sholat tarawih ini hukumnya sunah 'ain mutlak, (yakni tidak terkecuali bagi semua muslim muslimat, baik tua maupun muda).

المالكيۃُ قَالوا الجماعَۃُ فِيها مَندُوبَۃٌ

  Sedangkan menurut sebagian ulama madzhab maliki, berjama'ah dalam sholat tarawih itu hukumnya sunah (yang tidak muakkad).

والخنفيۃُ قالوا : الجماعۃ فِيهَا سُنَّۃٌ كِفَايَۃٌ لِاَهلِ الحَيِّ فَلَوْ قَامَ بَعْضُهُم سَقَطَ الطَّلَبُ عَنِ البَاقِينَ

  Kemudian menurut ulama madzhab Hanafi, mereka mengatakan, "Berjamaah dalam sholat tarawih hukumnya sunnah kifayah bagi muslim yang masih hidup, yakni apabila sebagaian dari muslimin sudah ada yang menjalankan, maka anjuran menjalankan tarawih bagi sebagian yang lain sudah tidak ditekankan.

وقَد اَثْبَتَ سُنَّتِيَّهَا الاَءِمَّۃُ بِفِعْلِ النَّبِيِّ ﷺ فقد روی الشيخانِ 

  Dengan demikian, maka para imam empat menetapkan bahwa, sholat tarawih hukumnya adalah sunnah, sebab berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh Nabi Saw, yang mana haditsnya di riwayatkan oleh imam Bukhori Muslim, yaitu:

اَنَّهُ ﷺ خَرَجَ مِنْ جَوْفِ الليلِ لَيَالِیَ مِن رَمَضَانَ وَهِیَ ثَلَاثَ مُتَفَرِّقَۃٌ ليلَۃُ الثَّالِثِ والخامسِ والسَّابعِ والعشرين، وَصَلّٰی فِی المسجد وصَلّٰی النَّاسُ بِصَلَاتِهِ فِيها وَكَانَ يُصَلِّی بهم ثَمانَ ركعاتٍ (ای بِاَرْبَعِ تَسليمات كما سَيَأتِی) وَيُكَمِّلُونَ بَاقِيَاتَهَا فِی بُيُوتِهم (ای حَتّٰی تَتِمَّ عِشْرينَ ركعۃً لِما يَأْتِی) فَكَانَ يُسْمَعُ لَهُمْ اَزِيرٌ كَاَزير النحلِ

 "Bahwa sesungguhnya beliau Nabi Saw, keluar menuju masjid di waktu tengah malam dari beberapa malam di bulan Romadhon. Dan itu di lakukan di tiga malam yang terpisah. Yaitu malam tanggal 23, 25 dan tanggal 27, Melihat Rosululloh melakukan sholat, Kemudian kaum muslimin ikut sholat bersama Rosululloh Saw, di masjid di malam-malam tersebut.

  Dan akhirnya Rosululloh pun sholat bersama mereka, sebanyak 8 rokaat (sebanyak 4 salam, sebagaimana keterangan yang akan di jelaskan).

  Dan kaum muslimin menyempurnakan sisa sholatnya di rumah masing-masing, (Hingga sempurna jumlah 20 rokaat, karena alasan yang akan di jelaskan). 

  Yakni karena seusainya dari masjid, para sahabat dan kaum muslimin mendengar suara seperti dengungan lebah dari dalam rumah Nabi Saw, (Yang di ambil kesimpulan bahwa beliau sedang melakukan sholat lagi di rumahnya).

ومِنْ هٰذَا يتََبَيَّنُ ان النبي ﷺ سَنَّ لَهُمُ التَّرَاويحَ والجماعۃَ فِيها وَلٰكِنَّهُ لَمّ يُصَلِّی بِهِم عِشرينَ رَكْعَۃً كما جری عليهِ العملُ مِنْ عَهْدِ الصَّحَابَۃِ وَمن بَعدَهُم الی الآنَ، ولم يَخْرُج ﷺ اليهِم خَشْيَۃً ان تُفتَرَضُ عليهِم كما صُُرحَ به فِی بَعضِ الرواياتِ

  Dari kejadian inilah di ambilnya kesimpulan, bahwa Rosululloh Saw, telah menyunnahkan pada kaum muslimin untuk melakukan sholat tarawih, dan telah menyunahkan berjama'ah dalam sholat tarawih.

  Akan tetapi Rosululloh tidak mau melakukan jama'ah tarawih bersama kaum muslimin sebanyak 20 rokaat. Seperti hal yang di lakukan oleh para sahabat setelah Rosululloh wafat. 

  Dan tarawih berjama'ah dilakukan pula oleh orang-orang yang sesudah mereka hingga berlanjut sampai saat ini.

  Dan di malam selain tanggal 23, 25, 27 romadhon, Rosululloh tidak mau keluar untuk sholat tarawih berjama'ah, Alasannya Beliau sangat takut apabila sholat tarawih menjadi di wajibkan atas umatnya, Seperti yang di jelaskan dalam beberapa riwayat.

زِيادَۃٌ مِنَ الفَقير : ورَدَ عَنْ عَاءشۃَ رضیﷲ عنها  انه ﷺ خَرَجَ من جوفِ الليلِ فِی رَمَضَانَ وَصَلّٰی فِی المَسْجِدِ فَصَلّٰی النَّاسُ بِصَلَاتِهِ, فَاَصْبَحُوا يَتَحَدّٰثُونَ بِذٰلِكَ, وَكَثُرَ الناسُ فِی الليلۃ الثَّانيۃِ فَصَلّٰی وَصَلُّوا بصلاتِهِ.

Ziyadah dari alfaqiir, yakni penyusun:

  Diriwaytkan dari Ibunda 'Aisyah r.a, "Sesungguhnya pada suatu malam di bulan romadhon, Rosululloh Saw, keluar dan melakukan sholat di masjid. Kemudian sebagian kaum muslimin ikut sholat bersama beliau. Dan pagi harinya mereka bercerita dari mulut kemulut tentang sholat malam berjama'ah bersama Rosululloh Saw, Hingga pada malam yang kedua kalinya jama'ah bertambah banyak dan Rosululloh Saw pun, sholat berjama'ah bersama mereka.

فَلَمَّا كَانَتِ الليلَۃُ الثّالِثَۃُ كَثُرَ النَّاسُ حَتّٰی ضَاقَ المَسْجِدُ عَلٰی اَهْلِهِ فَلَمْ يَخْرُجْ اِلَيهِم حَتّٰی خَرَجَ لِصَلاۃِ الفَجرِ

  Dan ketika malam yang ketiga kalinya, kaum muslimin yang datang semakin bertambah banyak, hingga keluarga Nabi Saw, tidak kebagian tempat. Melihat hal itu, Rosululloh Saw, tidak jadi keluar untuk sholat bersama mereka. Dan beliau keluarnya ketika akan sholat subuh.

فَلَمَّا صَلّٰی الفَجْرَ اَقْبَلَ عَلَيهِم وقال لَهُمْ اِنّهُ لَمْ يُخَفْ عَلٰی شَأْنِكُمُ اللَّيلَۃَ وَلٰكِنْ خَشِيتُ اَنْ تُفْرَضَ عليكم صَلَاۃُ الليلِ فَتَعْجِزُوا عَنْهَا

  Dan sesudah beliau selesai sholat subuh bersama jama'ah, beliau duduk menghadap pada jama'ah dan berkata: "Sesungguhnya bukannya aku takut dan khawatir dengan apa yang telah kalian lakukan malam tadi, Tetapi yang aku takutkan adalah, jika sholat malam itu menjadi wajib bagi kalian, aku khawatir nantinya kalian dan umatku tidak mampu melaksannya.

ثُمَّ تُوُفِّیَ رسولُﷲ ﷺ وَالامرُ عَلٰی ذَالِكَ فِی خِلَافَۃِ اَبِي بُكرٍ وَصَدْرِی خِلَافَۃِ عُمَرُ رضیﷲ عنهما

  Kemudian, ketika Rosululloh Saw, telah wafat, maka sholat tarawih dilakukan sebagaimana yang telah di lakukan bersama Rosululloh Saw, baik pada masa kholifah sahabat Abu Bakar, ataupun pada masa awal dari khilafah sahabat Umar r.a, (yakni hanya 8 rokaat yang dilakukan secara berjama'ah).

ثُمَّ جَمَعَ عُمَرُ الرِّجَالَ عَلی اُبَیِّ بن كَعْبٍ والنِّسَاءِ عَلیٰ سُلَيمان ابنِ اَبِی حَثَمَۃَ

  Kemudian setelah itu, sahabat Umar mengumpulkan kaum laki-laki untuk tarawih berjama'ah dan di imami oleh Ubay bin Ka'ab. Dan sahabat Umar juga mengumpulkan kaum wanita untuk tarawih berjama'ah yang di yang di imami oleh Sulaiman bin Abi Hatsamah.

وَلِذٰلِكَ قَال عُثْمَانُ فِی خِلَافَتِهِ : نَوَّرَﷲُ قَبْرَ عُمَرَ كَما نَوَّرَ مَسَاجِدَنَا

  Dan karena tindakan sahabat Umar ini, pada saat sahabat Utsman r.a, menjadi kholifah, beliau berkata: "Semoga Alloh menerangi makam Umar, sebagaimana belilau telah menerangi dan meramaikan masjid-masjid kita."

وَمُقْتَضٰی هٰذَاالحَديثِ اَنّهُ ﷺ خَرَجَ لَيلَتَينِ فَقَطُّ

  Sehingga, dari hadits yang tersebut di atas, di simpulkan bahwa Rosululloh Saw, keluar dan sholat tarawih berjama'ah hanya dua kali, yakni malam tanggal 25 dan 27, (karena pada malam 29 beliau tidak jadi keluar untuk melakukan sholat tarawih secara berjama'ah).

والمَشْهُورُ اَنَّهُ خَرَجَ لَهُم ثَلاثَ لَيَالٍ وهی لَيلَۃُ ثَلَاثٍ وَعِشرينَ وَخَمسِ وَّعِشْرِينَ وَسَبْعٍ وَّعِشْرينَ وَلَمْ يَخْرُجْ لَهُم لَيلَۃَ تِسعٍ وّٰعِشرِينَ

  Sedangkan menurut riwayat yang masyhur, menyatakan bahwa, Sesungguhnya Rosululloh Saw, keluar untuk menunaikan sholat tarawih secara berjamaah itu tiga malam, yaitu malam tanggal 23, 25, 27. Dan Rosululloh Saw, tidak jadi keluar untuk sholat tarawih pada malam tanggal 29.

وَأِنّمَا لَمْ  يَخْرُجْ ﷺ عَلٰی الوِلَاءِ رِفْقًا بِهِمْ وَكَانَ يُصَلّّی بِهِمْ ثَمَانِ رَكَعَاتٍ لٰكِنْ كَانَ يُكَمِّلُهَا عِشْرينَ فِی بَيتِهِ 

  Dan kenapa Nabi Saw, tidak keluar untuk menunaikan sholat tarawih berjamaah secara berturut-turut?, Itu semua karena beliau merasa kasihan dan khawatir terhadap kaum muslimin. ( yakni kawatir kalau nantinya kaum muslimin mengangap bahwa, sholat tarawih itu menjadi di wajibkan).

  Dan beliau pun saat sholat tarawih bersama jamaah, hanya 8 rokaat saja. Akan tetapi beliau melanjutkannya dan menyempurnakan hingga 20 rokaat di rumah beliau sendiri.

وَكَانَتِ الصَّحَابَۃُ تُكَمِّلُهَا كَذٰلِكَ فِی بُيُوتِهِمْ

  Dan para sahabatpun kala itu melakukan hal yang sama, yakni dalam melakukan sholat tarawih di teruskan dan di sempurnakan 20 rokaat di rumah masing-masing.
 
بِدَلِيلِ اَنَّهُ كَانَ يُسْمَعُ لٰهُم اَزِيرٌ كَأَزِيرِ النّٰحْلِ

  Dan mereka melakukan demikian, karena berdasarkan dalil yang menyatakan, bahwa seusainya dari masjid, dari rumah Rosululloh Saw, terdengar ada suara gumam yang seperti dengungan lebah. (Yang di ambil kesimpulan bahwa beliau sedang melakukan sholat lagi di rumahnya).

وَاِنّمَا لَم يُكَمِّلْ بِهِمْ العِشْرينَ شَفَقَۃً عَلَيهِمْ

  Dan kenapa Rosululloh Saw, tidak menyempurnakan 20 rokaat di masjid?, Itu tak lain karena beliau merasa kasihan dan khawtir, nantinya akan memperberat terhadap kaum muslimin. (umatnya).

وقال الشيخُ رحمهﷲ تعالی : ومِنْ هٰذَا اَيضًا يَتَبَيّنُ اَنَّ عَدَدها لَيسَ قَاصِرًا عَلٰی ثًَمَانِ الرَّكَعاتِ التی صَلَاهَا بِهِمْ بِدَلِيلِ اَنَّهُم كَانُوا يُكَمِّلُونَها فِی بُيُوتِهِم، وَقَدْ بَيَّنَ فِعْلُ عُمَرَ رضیﷲ عنه اَنَّ عَدَدَهَا عِشْرُونَ حَيثُ اَنَّهُ جَمَعَ النَّاسَ اَخِيرًا عَلٰی هٰذَاالعَدَدِ فِی المَسْجِدِ، وَوَافَقَهُ الصَّحَابَۃُ علی ذٰلِكَ وَلَمْ ُجَدْ مُخَالِفٌ مِمَّنْ بَعْدَهُم مِنَ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدينَ، واسْتَمَرُّوا يُصَلُّونَها جَمَاعَۃً عِشْرينَ رَكْعَۃً

  Syaikh Alfaqir, yakni penyusun berkata: Dan dari keterangan hadits di sesi sebelumnya, juga bisa diambil kesimpulan bahwa bilangan rokaat tarawih bukanlah 8 rokaat saja, Sebagaimana yang dilakukan oleh nabi ketika sholat bersama kaum muslimin.

  Berdasarkan dalil bahwa para sahabat, menyempurnakan sholat hingga 20 rokaat di rumah masing-masing. Dan apa yang telah di lakukan oleh sahabat Umar r.a,  juga menjelaskan bahwa bilangan sholat tarawih adalah 20 rokaat. Saat mana beliau mengumpulkan jamaah kaum muslimin untuk tarawih 20 rokaat di masjid-masjid yang ada.

  Dan semua sahabat mengikuti apa yang di perintahkan oleh sahabat Umar ra. Dan tidak ada seorangpun dari orang-orang yang sesudah beliau, yakni para khulafaa urrosyidin, yang membantah dan menyelisihi pendapat beliau. Bahkan mereka menetapkan adanya sholat tarawih 20 rokaat dengan berjama'ah.

وَقَدْ قَال النبي ﷺ : عَلَيكُمْ بِسُنَّتِی وَسُنَّۃِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ المَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيهَا بِالنّوَاجِدِ

  Sungguh Rosululloh Saw, telah bersabda, "Berpeganglah kalian semua dengan sunah-sunahku, dan sunnahnya para khulafaa urroosyidiin, (sahabat empat) yang akan menunjukkan kebenaran. Dan gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham".

زِيَادَۃٌ من الفَقير : قال النبي ﷺ اِقْتَدُوا بِاللّذَيْنِ مِنْ بَعْدِی اَبِی بكر وعُمَر

  Ziyadah dari alfaqiir, yskni penyusun: Rosululloh bersabda, "Ikutilah oleh kalian dua orang ini, sesudah aku wafat nanti, yaitu Abu Bakar dan Umar. (HR. Imam Ahmad dan Turmudi dan ibnu Maajah).

وقال ﷺ لوكَان بَعْدِی نَبِيًّا لَكَانَ عُمَرَ (كذا فی الدرر السنيۃ

  Rosululloh juga bersabda: "Seandainya sesudah aku ada nabi lagi, niscaya dia adalah Umar". (dikutip dari kitab Addurorussaniyyah).
 
وَسَاقَ رِوَايَاتٍ اَنَّ عُمَرَ اَمَرَ أُبَيًّا وَتَميمًا الدَّارِیَ يَقُومانِ بِالنَّاسِ بِعِشْرينَ رَكْعَۃً

  Dan ada perawi hadits yang meriwayatkan bahwa, sesungguhnya sahabat umar telah memerintahkan sahabat Ubay dan Tamim, untuk sholat tarawih bersama jama'ah mereka sebanyak 20 rokaat.

وقد رَوی البيهقِی بِاِسْنَادٍ صَحيحٍ اَنّٰهُم كَانُوا يٰقُومونَ عَلی عَهْدِ عُمَرَ رضیﷲ عنه  بِعِشْرين ركعۃً  وَفِی رِوَايَۃٍ بِثَلاثِ وعشرين

  Dan Imam Baihaqi meriwayatkan dengan sanad yang shohih, bahwa para sahabat melakukan sholat tarawih di masa kholifah Umar bin Khottob sebanyak 20 rokaat. Dan ada riwayat yang mengatakan 23 rokaat.

وعَلٰی عَهْدِ عُثْمٰانَ وعَلِیٍ رضیﷲ عنهما كَمِثْلِهِ فَصَارَ اِجْمَاعًا

  Dan pada masa kholifah Sahabat Usman dan Sahabat Ali r.a, juga sama 20 rokaat, maka hal ini akhirnya jadi mufakat para ulama.

وفی روايۃ اَنّٰ عَلِيًّا كَامَ يَوءُمُّهُمً بِعِشْرينَ رَكْعَۃً وَيُوتِرُ بِثَلَاثٍ

  Dan dalam sebuah riwayat, "Bahwa sahabat Ali r.a, mengimami sholat tarawih sebanyak 20 rokaat dan sholat witir 3 rokaat.

ثُمَّ قَالَ الشيخُ وَقَد سُءِلَ اَبُو حَنِيفَۃَ عَمَّا فَعَلَهُ عُمَرُ رضیﷲ عنه

  Lalu Syaikh Ali ma'sum berkata: "Ketika imam Abu Hanifah di tanya tentang apa yang telah di lakukan oleh sahabat Umar r.a, beliau menjawab:

فقال : التَّرَاويحُ سُنَّۃٌ مُوءَكَّدَۃٌ وَلَمْ يَتَخَرَّجْهُ عُمَرُ مِنْ تِلْقَاءِ نَفْسِهِ وَلَم يَكُن فِيه مُبْتَدِعًا

  "Sholat tarawih itu sunnah muakkad, dan sahabat Umar tidak mungkin mengeluarkan fatwa dari kemauan dia sendiri, dan dalam hal ini sahabat Umar tidak mungkin mengada ada (berbuat bid'ah).

وَلَمْ يَأْمُرْ بهِ اِلَّا عَنْ اَصْلِ لَدَيْهِ وَعَهْدٍ مِنْ رَسُولِﷲِ ﷺ

  Dan dia juga tidak mungkin memerintahkan melakukan hal itu kecuali atas dasar usulan beliau sendiri serta restu dari Rosululloh Saw." jawab imam Abu Hanifah

زِيَادَۃٌ مِنَ الفَقِير : وَلَقَدْ سَنَّ عُمَرُ هٰذَا  وَجَمَعَ النَّاسُ عَلٰی اُبَيْ ابنِ كَعْبٍ فَصَلَّاهَا جَمَاعَۃً والصَّحَابَۃُ مُتَوَافِرُونَ، مِنْهُم عُثْمانُ وَعَلِیٌّ وابنُ مَسْعُودٍ والعَبَّاسُ وابْنُهُ وَطَلْحَۃُ والزُّبَيرُ وَمُعَاذُ وَاُبَيٌّ وَغَيرُهُمْ مِنَ المُهَاجِرينَ والانصَار رضی ﷲ عنهم اجمعين

  Ziyadah dari alfaqiir, yskni penyusun: Walhasil, Sahabat Umar menjalankan dan menganjurkan tarawih 20 rokaat ini, dan kaum muslimin juga sholat tarawih berjamaah dengan di pimpin oleh Ubay bin Ka'ab dengan 20 rokaat, dan para sahabat yang lain juga melaksanakannya, antara lain adalah sahabat Usman r.a, sahabat Ali r.a, sahabat Ibnu Mas'udz, Abbas, Abdulloh ibnu Abbas, Tholhah, Zubair, Mu'adz bin Jabal, Ubay dan sahabat-sahabat yang lainya, dari kaum muhajirin dan anshor.

وَمَا رَدَّ عَلَيهِ وَاحِدٌ مِنْهُم بَل سَاعَدُوهُ وَوَافَقُوه وَاَمَرُوا بِذٰلِكَ (ونحنُ مَعَاشِرَ اَهْلِ السُّنَّۃِ والجماعَۃِ نَتَّبِعُهُمْ وَنَقْتَدِی بِهِم

  Dan tidak satupun dari mereka yang membantah dan menolaknya, bahkan semua mendukung dan sepakat serta memerintahkan untuk melakukannya.

(Dari itulah para pengikut madzhab Aswaja/madzhab imam empat semuanya mengikuti dan tunduk pada anjuran dari para sahabat Nabi).

قَال النبي ﷺ اَصْحَابِی كَالنّجُومِ بِأَيِّهِمْ اِقْتَدَيتُم اِهْتَدَيتُم

  Karena Nabi Saw, telah bersabda: "Para sahabatku itu laksana bintang-bintang yang bercahaya. Dan bila kalian patuh dan tunduk kepada siapapun dari para sahabatku, niscaya kalian akan mendapatkan petunjuk dari Alloh Swt.

ثُمَّ قال الشيخ : نَعَمْ زِيدَ فِيهَا فِی عَهْدِ عُمَرَ بن عَبدُ العَزيز رضی ﷲ عنه (وهو اذ ذاك علی المدينَۃِ) فَجُعِلَتْ سِتًّا وَثَلاثِينَ ركعَۃً

Syaikh Ali Ma'sum berkata: Memang benar, rokaat sholat tarawih adalah 20 rokaat. Tapi pada masa kholifah Umar bin Abdul Aziz, rokaatnya di tambah menjadi 36 rokaat. Dan pada waktu beliau menambah bilangan rokaat ini, beliau sedang di kota madinah, maka beliau berininsiatif untuk menambah menjadi 36 rokaat.

ولكن كَانَ القَصْدُ من هٰذِهِ الزيادَۃِ مُسَاوَاۃَ اَهْلِ مَكَّۃَ فِی الفَضْلِ 

  Akan tetapi tujuan beliau berbuat demikian, adalah agar dapat membandingi orang-orang yang tarawih di mekkah dalam hal keutamaannya.

لِاَنهم كانُوا يَطُوفُونَ بِالبيتِ بعد كُلِّ اربَعِ ركعاتٍ مرَّۃً ( ای بعدَ كُلِّ تَسْلِيمَتَينِ لِما يَأْتِی

Karena kalau ahli mekkah tarawih, setiap setelah 2 rokaat dengan dua salam, mereka melakukan towwaf.

فَرَأٰی رضیﷲ عنه اَنْ يُصَلِّیَ (وهو حِينَءِذٍ يَوءُمُّ الناسَ ) بدل كُلِّ طوافِِ اربع ركعات اي بِتَسْلِيمَتَينِ

  Sehingga, kholifah Umar bin Abdul Aziz berkeyakinan, untuk membandingi pahala towaf yang di lakukan oleh ahli mekkah saat tarawih, maka oleh beliau di ganti dengan 4 rokaat dengan dua salam, Dan pada saat itu beliulah yang menjadi imam tarawih di masjid Nabawi madinah. [SII Group].

Share :

0 Response to "06. PERSOALAN KE: 4 - TENTANG SHOLAT TARAWIH"

Posting Komentar