03. PERSOALAN KE: 1 - SAMPAINYA PAHALA KE MAYIT

 
▪️ Untuk Ke Daftar Isi, Klik Di Sini: TERJRMAH KITAB HUJJAH AHLUSSUNNAH WAJAMA'AH
 03 
         •【 PERSOALAN KE: 1 】•
"SAMPAINYA PAHALA KE MAYIT"


•◈【 المِثَالُ الاُولٰی : جَوَازُ هِبَّۃِ ثَوَابِ القِرَاءَۃِ والصَّدَقَۃِ لِلْمَيِّتِ وَوُصُولِ ثَوَابِ القِرَاءَۃِ وَاَعْمَالِ البِرّق لِلْمَيِّتِ 】◈•

  Persoaalan pertama yaitu, membahas masalah: "Di Perbolehkannya Menghadiahkan/mengirimkan Pahala Bacaan Al-Qur'an (Kalimat Toyyibah) dan Shodaqoh Untuk Orang Yang Sudah Meninggal Dan Sampainya Pahala Bacaan Al-Qur'an (Kalimat Toyyibah) dan Amal-Amal Kebaikan Kepada Orang Yang Sudah Meninggal"

وَهُوَ مِنْ مَسَاءِلِ الفُرُوعِيَّۃِ الخِلَافِيَّۃِ. فَلَا يَجوزُ بِشَأْنِهِ اِثَارَۃُ الفِتَنِ والجِدَالِ والاِنْكَارِ عَلٰی القَاءِلِ والعَامِلِ بِهِ وَلَاوعَلٰی المُخَالِفِ، وَلَا يَنبَغِی اَنْ يَقَعَ بَينَهُمَا مَا لَايَنْبَغِی وُقُوعُهُ بَينَ اَخَوَينِ مُسْلِمَينِ، وَلَءِنْ كَانَ لِلْمَانِعِ مُسْتَنَدٌ فَاِنَّ لِغَيرِهِ مُسْتَنَدًا كَذٰلِكْ

  Masalah ini adalah masalah furu'iyyah, dan dalam hukum-hukum furu'iyyah pasti banyak perbedaan pendapat, Maka dari itu tidaklah di perbolehkan adanya fitnah dan pertengkaran dan ingkar gara-gara hal tersebut, Baik bagi yang mengucapkan dan mengamalkannya ataupun bagi yang tidak sefaham dalam hal ini.

  Dan hendaklah jangan sampai terjadi hal yang tidak patut terjadi antara sesama muslim, Karena sesungguhnya bagi orang yang melarang adanya hal tersebut diatas, itu pasti ada dasar dalil yang dijadikan sandaran. Dan bagi yang membolehkannya, juga memiliki dasar dalil yang dijadikan sandaran, artinya kedua kubu ini (Aswaja dan Wahabi) masing-masing mempunyai dasar dalil yang di jadikan sandaran.

فَقَدْ قَالَ اِبْنُ تَيْمِيَّۃَ : اَنَّ الْمَيِّتَ يَنْتَفِعُ بِقِرَاءَۃِ القُرْآنِ كَمَا يَنْتَفِعُ بِالعِبَادَۃِ المَالِيَّۃِ مِنَ الصَّدَقَۃِ

  Imam Ibnu Taimiyyah (yang konon pendapatnya selalu menjadi rujukan para ulama wahabiyun) telah mengatakan, "Bahwa sesungguhnya mayit itu akan mendapatkan kemanfaatan dengan bacaan Alqur'an (yang di hadiahkan padanya), sebagaimana dia juga akan mendapat kemanfaatan dari ibadah-ibadah yang berbentuk harta, seperti sedekah dan semisalnya.

وَقَالَ اِبْنُ القَيِّمُ فِی كِتَابِ الرُّوحِ : اَفْضَلُ مَا يُهْدٰی اِلٰی المَيِّتِ الصَّدَقَۃُ والاِسْتِغْفَارُ والدُّعَاءُ لَهُ والحَجُّ عَنهُ، واَمَّا قِرَاءَۃُ القُرْآنِ وَاِهْدَاوءُهَا اِلَيهِ تَطَوُّعًا مِنْ غَيْرِ اَجْرٍ فَهٰذَا يَصِلُ اِلَيهِ كَمَا يَصِلُ اِلَيهِ ثَوَابُ الصَّومِ الحَجِّ

  Dan Syaikh Ibnu Qoyyim Aljauzi (murid Syaikh Ibnu Taimiyyah) juga berkata di dalam kitab Arruuh karyanya: "Utama-utamanya sesuatu yang di hadiahkan kepada mayit adalah, amal sedekah, istighfar, do'a dan ibadah haji yang dijalankan atas namanya (haji badal)."

 "Adapun bacaan Alqur'an yang di hadiahkan pada mayit karena Alloh, yakni tanpa minta bayaran, itu juga akan sampai pada mayit, sebagaimana sampainya pahala puasa dan ibadah haji pada mayit."

وقالَ فِی مَوضِعٓ اٰخَرَ مِنْ كتابِه : والاَولٰی اَنْ يَنْوِیَ عِنْدَ الفِعْلِ اَنَّهَا لِلْمَيِّتِ وَلَا يَشْتَرَطُ التّلَفُظُ بذٰلِكَ، ذٰلِكَ مَاقَالَهُ ابنُ تَيمِيَّۃَ وابْنُ القَيِّمُ نَقَلَهُ عَنْهُمَا العَلَامَۃُ الشَّيخُ ﷴ مَخْلُوف مُفْتِی الدِّيَارِ المِصْرِيَّۃِ السَّابِقِ

  Dan di bagian lain dari kitabnya, Syaikh Ibnul Qoyyim mengatakan: "Dan yang lebih utama, ketika seseorang melakukan amal yang di hadiahkan pada mayyit, hendaknya berniyat bahwa, sesungguhnya amal itu pahalanya di ditujukan untuk diberikan pada mayit, tetapi tidak di syaratkan melafadzkan niyat tersebut".

  Demikian pendapat yang di katakan oleh Ibnu Taimiyyah dan Ibnul qoyyim Al jauzy. Dan pendapat ini telah di kutip oleh Syaikh Hasanain Muhammad Makhluuf, seorang mufti di daerah mesir waktu itu.

ثُمَّ قَالَ وَذَهَبَ الحَنَفِيَّۃُ اِلٰی انَّ كُلَّ مَن اَتٰی بِعِبَادَۃِِ سَوَاءٌ كَانَتْ صَدَقَۃً اَمْ قِرَاءَۃً او غَيرَ ذٰلِكَ من انواعِ البِرِّ لَهُ جَعْلُ ثَوَابِهَا لِغَيرِهِ وَيَصِلُ ثَوَابُهَا اِلَيهِ

  Dan Syaikh Muhammad Makhluuf mengatakan: "Dan para ulama madzhab Hanafi juga memilih pendapat, bahwa sesungguhnya setiap orang yang melakukan ibadah, baik itu berupa sedekah, atau bacaan Al-qur'an dan amal sholeh yang lain-lain, itu di bolehkan baginya untuk menjadikan pahala amalnya untuk orang lain, dan pahala juga akan sampai pada orang lain tersebut.

زِيَادَۃٌ مِنَ الفقير : وَرَوٰی الامامُ المُحِبُّ الطَبَرِیُّ، يَصِلُ لِلْمَيِّتِ كُلُّ عِبَادَۃٍ عَنْهُ وَاجِبَۃً  او مَنْدُبَۃً

Ziyadah dari Alfaqiir (penyusun):

  Imam Muhib At Tobary menceritakan: "Akan sampai pada mayit setiap ibadah yang di lakukan atas nama si mayit, baik itu ibadah wajib ataupun sunnah.

▪️ Faidah: Sholat sunnah Anisil qobri

( فَائدَۃٌ ) : وَمِنْ صَلَاۃِ النَّفْلِ صَلَاۃُ رَّكْعَتَينِ لِلْاُنْسِ فِی القَبْرِ

  Dan termasuk dari sholat sunnah adalah sholat 2 rokaat yang di niyatkan untuk menghibur di alam qubur, 

Dinukil dari kitab Nihayatuzzain hal. 107:

رُوِيَ عَنِ ألنَّبِیِّ ﷺ اَنَّهُ قَالَ ؛ لَا يَأَتِی عَلٰی المَيِّتِ أَشَدُّ مِنَ اللَّيلَۃِ الاُولٰی فَارْحَمُوا بِالصَّدَقَۃِ مَنْ يَمُوتُ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَليُصَلِّ رَكْعَتَينِ يَقْرَأُ فِيهِمَا اَیْ فی كُلِّ رَكْعَۃٍ فَاتِحَۃَ الكِتَابِ مَرّۃً واٰيَۃُ الكُرْسِی مَرَّۃً واَلۡهٰكُمُ التّكَاثُر مَرَّۃً وَقُلْ هُوَ ﷲُ احد عَشَرَ مَرَّاتِ، وَيَقُولُ بَعْدَ السَّلَامِ

  Di riwayatkan dalam sebuah hadist Nabi Saw, Beliau bersabda: "Tidaklah datang pada orang yang meninggal dunia, sesuatu yang lebih berat terasa, kecuali saat malam pertama (masuk alam kubur), Maka dari itu kasihanilah mereka dengan memberi sedekah atas nama mereka, apabila tidak ada yang di sedekahkan, maka sholatlah dua rokaat.

 Yang mana di tiap rokaatnya, setelah membaca fatihah, membaca: Ayat kursi 1 kali, Surah Alhakumuttakastur 1kali, dan surah Al Ikhlas 10 kali,

  Kemudian setelah salam/selesai dari sholat bacalah do'a:

اَللّٰهُمَّ اِنِّی صَلَيتُ هٰذِهِ الصَّلاۃَ وَتَعْلَمُ مَا اُرِيدُ

  "Ya Alloh, sesungguhnya aku telah melakukan sholat anisilqobri ini, dan Engkau tahu apa yang aku mau.

اَللّٰهُمَّ ابْعَثْ ثَوَابَهَا اِلٰی قَبْرِ فُلَان بِن فُلَان

  Ya Alloh, sampaikanlah pahala sholat ini ke kuburnya fulan bin fulan."

فَيَبْعَثُ ﷲ مِن سَاعَتِه اِلٰی قَبرِهِ اَلْفَ مَلَكٍ مَعَ كُلِّ مَلَكٍ نُورٌ وَهَدِيَّۃٌ يُوءْنِسُونَهُ اِلٰی يَومِ يُنْفَحُ فِی الصَّورِ

  Maka di saat itu juga Alloh akan mengirimkan seribu malaikat ke kuburnya orang yang di tuju, dan tiap malaikat yang datang, masing-masing membawa cahaya dan hadiah, dan mereka akan menghibur si mayit yang di tuju, sampai waktu di tiupnya sangkakala /hari qiyamat".

Adapun niyat dari sholat anisil qobri ialah:

( اُصَلِّی لِاَنِسِ قَبْرِ ......بن........ رَكْعُتَينِ لِلّٰهِ تعالی)

وَفِی الحَديثِ ؛ اَنَّ فَاعِلَ ذٰلِكَ لَهُ ثَوابٌ جَسِيمٌ منهُ اَنّهُ لَا يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْيَا حَتّٰی يَرٰی مَكَانَهُ فِی الجَنَّۃِ
 
Dan di sebutkan dalam sebuah hadist: "Sesungguhnya orang yang mau melakukan sholat anisil qobri, baginya ada pahala yang sangat besar, dan termasuk fadhilahnya adalah, ia tidak akan meninggal dunia kecuali akan di perlihatkan sorga padanya, sebagai tempat ia kembali kelak."

وَقَالَ بَعْضُهُم فَطُوبٰی لِمَنْ وَاظَبَ علی هٰذِهِ الصَّلاۃِ كُلَّ لَيلَۃٍ واَهْدٰی ثَوَابَهَا لِكُلٍّ مَيِّتٍ مِنَ المُسْلِمِينَ. وبِاللّٰهِ التوفيقُ

  Dan sebagian ulama mengatakan: "Sungguh keberuntungan besar, bagi siapa saja yang mau melakukan sholat anisilqobri di tiap malam, dan menghadiahkan pahalanya pada tiap muslim yang meninggal di tiap harinya, (di manapun mereka berada). Dan hanya kepada Alloh lah tempat meminta pertolongan.

ثُمَّ قَال الشيخُ رحمه ﷲ : وَمَذْهَبُ الشّافِعِيَّۃِ اَنَّ الصَّدَقَۃَ يَصِلُ ثَوَابُهَا اِلٰی المَيِّتِ بِالتِّفَاقِ. وَاَمَّا القِرَاءَۃُ فَالمُخْتَارُ كَمَا فِی شَرْحِ المِنْهَاجِ وُصُولُ ثَوَابِهَا اِلٰی المَيّتِ وَيَنْبَغِی الجَزْمُ بِهِ لِاَنَّهُ دُعَاءٌ

  Kemudian Syaikh Muhammad Makhluuf berkata: "Menurut madzhab Syafi'i, sesungguhnya pahala sedekah itu akan sampai pada mayit, dan semua sepakat akan hal itu.

  Adapun soal sampainya pahala bacaan, menurut pendapat yang terpilih seperti yang diterangkan dalam syarah kitab Minhaaj itu juga akan sampai pada mayit, Dan sudah seyogyanya pendapat ini di kukuhkan, sebab itu merupakan do'a.

وَمَذْهَبُ المَالِكِيَّۃِ : اَنّهُ لَا خِلَافَ فِی وُصُولِ ثَوابِ الصَّدَقَۃِ اِلٰی الميتِ وَاخْتُلِفَ فِی جَوَازِ القِرَاءَۃِ لِلْمَيِّتِ. فَاَصْلُ المَذْهَبِ كَرَاهَتُهَا

  Dan menurut madzhab Maliki: "Sesungguhnya dalam masalah sampainya pahala sedekah pada mayit, itu tidak ada perbedaan pendapat.

  Akan tetapi dalam masalah sampainya pahala bacaan pada mayit, diperselisihkan kebolehannya.

 Mrnurut mufakat madzhab maliki, itu makruh hukumnya bila mengirimkan pahala bacaan pada mayit.

وَذَهَبَ المُتَأَخِّرُونَ اِلٰی جَوَازِهَا وهُوَ الَّذِی جَرٰی عَلَيهِ العَمَلُ فَيَصِلُ ثَوَابُهَا اِلٰی الميتِ

   Sementara dari kalangan para ulama akhir dari madzhab maliki, mufakat memperbolehkannya mengirim pahala bacaan pada mayit. Karena yang demikian itu  berlaku pada mengirimkan pahala yang berbentuk amal. (diqiyaskan pada sampainya pahala amal perbuatan pada mayit, seperti ibadah haji misalnya, yang mana pahala amal ini akan sampai pada mayit), maka pahala bacaan pun juga sampai kepada mayit

وَنَقَلَ ابنُ فَرَحُونَ اَنَّهُ الرَّاجِحُ

  Dan ibnu Farohuun menuqilkan, bahwa  pendapat di perbolehkannya mengirim pahala bacaan, ini pendapat yang rojih/ kuat.

وَفِی المَجْمُوعِ لِلْاِمَامِ النّوَوِی سُءِلَ القَاضِي اَبِو الطَّيِّبِ عَنْ خَتْمِ القُرْآنِ فِی المَقَابِرِ

  Dan disebutkan di dalam kitab Majmu' karya imam Nawawi, Syaikh Abu Toyyib Al qody di tanyai tentang masalah mengkhatamkan bacaan Al qur'an di pekuburan /makam,

قَالَ : الثَّوابُ لِلْقَارِیءِ وَيَكُونُ الميتُ كَالحَاضِرِينَ تُرْجٰی لَهُ الرَّحْمَۃُ والبَرَكَۃُ

  Beliau menjawab: "Pahalanya tetep buat yang membaca, dan si mayit kedudukannya sama saja dengan hadiriin (yang cuma mendengarkan), hingga di harapkan si mayit ini akan mendapat rahmat dan barokah, (karena ikut mendengarkan bacaan Al qur'an. (Melihat pendapat ini, maka di anjurkan membaca ayat-ayat alqur'an di pekuburan).

وَيُسْتَحَبُ قِرَاءَۃُ القُرْآنِ لِهٰذَاالمَعْنٰی واَيضًا فَالدٌُعآءُ عَقِبَ القِرَاءَۃِ اَقْرَبُ اِلٰی الاِجَابَۃِ والدُّعَاءُ يَنْفَعُ الميت

  Dan juga dianjurkan berdo'a setelah membaca Al qur'an di pekuburan. Karena berdo'a setelah membaca Al qur'an itu lebih dekat pada ijabah, dan do'a itu bermanfaat bagi si mayit.

وَقَدْ نَقَلَ النّووی فی الاَذْكَارِ عَنْ جَمَاعَۃٍ مِن اَصْحابِ الشَّافِعِی اَنَّهُ يَصِلُ ثَوَابُ القِرَاءَۃِ اِلٰی الميتِ كما ذَهَبَ اِلَيهِ اِبْنُ حَنْبَلِ وَجَماعَۃٌ من العلمآء، انتهی عن الشيح المُفتِی المَذكُورِ

  Dan imam nawawi juga telah mengutipkan dalam kitab Adzkar karyanya, dari pendapat sekumpulan para ulama dari madzhab Syafi'i, bahwa sesungguhnya pahala bacaan itu akan sampai pada mayit, sebagaimana telah dibahas dan pendapat itu di pilih oleh imam ibnu Hambal dan sekumpulan para ulama dari madzhabnya.
 
  Demikian beberapa qaul ulama yang telah di kutip oleh Syaikh Muhammad Makhluuf, mufti tanah mesir.

وَفِی المِيزَانِ الكُبرٰی للْاِمَام الشَّعْرَانِی : والخِلَافُ فِی وُصُولِ ثَوَابِ القِرَاءَۃِ لِلمَيِّتِ او عَدَمِ وُصُولِهِ مَشْهُورٌ وَلِكُلٍّ مِنْهُمَا وَجْهُ

  Dan disebutkan dalam Kitab "Mizanul Kubro" karya imam Sya'roni bahwa: "Perbedaan pendapat dalam masalah sampai dan tidaknya pahala bacaan ayat Al-qur'an (dan kalimat toyyibah) pada mayit itu sangat masyhur. Dan dari masing-masing pendapat itu ada dasar dan alasannya sendiri-sendiri.

وَمَذهَبُ اَهْلِ السُّنَّۃِ : اَنَّ لِلْاِنسَانِ اَنْ يَجْعَلَ ثَوَابَ عَمَلِهِ لِغَيرِهِ وَبِهِ قَال اَحْمَد بِنْ حَنْبَلِ

  Dan mufakat dari madzhab ahlus sunnah bahwa: Di perbolehkan bagi siapa saja menjadikan pahala amal yang di lakukan, untuk orang lain. Dan ungkapan senada juga dikatakan oleh imam Ahmad bin Hambal.

انتهٰی. كذا فِی الميزان آخِر كِتابِ الجَنَاءِزِ

  Demikian menurut keterangan dalam kitab "Miizaan" Kitab yang menerangkan tentang jenazah.

(زِيَادَۃٌ مِنَ الفَقِيرِ) : قال ﷴ ابنُ اَحْمَدَ المَرْوَزِیُّ سَمِعْتُ اَحْمَدَبْنِ حَنبَلٍ يَقول : "اِذَا دَخَلْتُمُ المَقَابِرَ فَاقْرَأُوا بِفَاتِحَۃِ الكتابِ والاخلاصِ والمُعَوِّذَتَينِ , واجْعَلُوا ثَوَابَ ذٰلِكَ لِاَهْلِ المَقَابِرَ فَاِنَّهُ يَصِلُ اِلَيهِم. فَالْاِخْتِيَارُ اَنْ يَقُولَ القَارِءُی بَعدَ فِرَاغِهِ

  Ziyadah dari Al haqir, (yakni penyusun), 
  Muhammad bin Ahmad aA marwazy berkata: "Aku mendengar imam Ahmad bin Hambal berkata: "Ketika kalian masuk pekuburan, maka bacalah fatihah, surah Al Ikhlas dan Al Falaq An Naas, dan jadikanlah pahala bacaan tersebut pada ahli kubur setempat, karena pahala bacaan itu akan sampai pada mereka. Dan menurut pendapat yang terpilih, di anjurkan bagi pembaca untuk berdo'a setelah selesai dari bacaannya sebagai berikut:

 اللّٰهُمَّ اَوْصِلْ ثَوَابَ ما قَرَأتُهُ اِلٰی فُلَانٍ

  "Ya Alloh sampaikanlah pahala bacaan yang telah aku baca pada si fulan."

وَفِی مَجْمُوعِ ثَلَاثِ رَسَاءِلَ لِلْعَلَامَۃِ ﷴِ العَرَبِي : اَنَّ قِرَاءَۃُ القُرْآن علی الاَمْواتِ جَاءِزَۃٌ يَصِلُ ثَوَابُهَا لَهُمْ عِنْدَ جُمْهُورِ فُقَهَاءِ الاِسْلَام اَهْلِ السُّنَّۃِ وَاِنْ كَانَتْ بِأُجْرَۃٍ عَلٰی التَّحْقِيقِ.

  Dan didalam Kitab "Tsalaatsu rosaa'il" karya Syaikh Muhammad Al 'aroby disebutkan: "Sesungguhnya membaca Al qur'an untuk orang-orang yang sudah meninggal itu boleh-boleh saja, pahalanya juga akan sampai pada mereka. Itu menurut para jumhur fuqohaa agama islam (guru-guru besar islam) ahlus sunnah, walaupun itu dengan di bayar, ini menurut pendapat yang sebenarnya. 

وَعَنْ اَبِی هُرَيرَۃَ رضي ﷲ عنه قال : قال رسولﷲ ﷺ مَنْ دَخَلَ المَقَابِرَ ثُمَّ قَرَأَ فَاتِحَۃَ الْكِتَابِ وَقُل هوﷲ احد واَلْهٰكُمُ التَّكَاثُرُ ثُمَّ قَالَ

  Dan di riwayatkan dari sahabat Abu Hurairoh r.a, bahwa Rosululloh Saw, telah bersabda: "Barang siapa masuk pekuburan lalu membaca ( Fatihah, Qul huwalloohu ahad, dan Alhaakumuttakaatsur), lalu dia berdo'a:

اِنِّی جَعَلْتُ ثَوابَ مَا قَرَأْتُ مِن كَلَامِكَ لِاَهْلِ المَقَابِرِ مِنَ المُوءْمِنِينَ والمُوءْمِنَاتِ

 "Ya Alloh Sesungguhnya aku jadikan pahala yang aku baca, yakni dari bacaan kalam-Mu, untuk ahli kubur dari golongan mu'miniin dan mu'minaat".

 كَانُوا شُفَعَاءَ اِلٰیﷲ تعالٰی

  Maka mereka semua kelak akan jadi pembela bagi orang tersebut di hadapan Alloh.

كَذَا فِی شَرحِ الصُّدُورِ

  Demikian disebutkan dalam syarah kitab "Asshuduur". [SII Group].

Share :

0 Response to "03. PERSOALAN KE: 1 - SAMPAINYA PAHALA KE MAYIT"

Posting Komentar