05. KALIMAT-KALIMAT DZIKIR

 
▪️ Untuk Ke Daftar Isi, Klik Di Sini: TERJRMAH KITAB QURROTUL 'UYUN
 05 ◈•

•【 KALIMAT-KALIMAT DZIKIR 】•


 فَا ئِدَةٌ : (اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ) مِنَ الْاَذْكَارِ الَّتِى يَجِبُ ذِكْرُهَا مَرَّةً فِى الْعُمُرِ

◉ Sebuah faidah: Lafadz "Alhamdulillah termasuk dari salah satu zikir yang wajib diucapkan, walaupun diucapkan cuma sekali dalam seumur hidup". 

وَنَظَمَهَا بَعْضُهُمْ بِقَوْلِهِ

  Sebagian ulama menazhamkan akan dzikir tersebut dengan syairnya:

ذِكْرُ ثَمَانٍ قُلْ بِحُكْمِ الْفَرْضِ ¤ مَرَّةً فِى الْعُمْرِ تَفْهَمُ غَرَضِي

- Ada 8 zikir, katakanlah bahwa hukumnya adalah wajib,
- Diucapkan, walaupun sekali dalam seumur hidup, maka fahamilah maksudku.

هَيْلَلَةٌ حَمْدَلَةٌ وَبَسْمَلَهْ ¤ تَسْبِيْحٌ تَكْبِيْرٌ كَذَاكَ حَوْقَلَهْ 

- ①. Lafadz "La ilaha illallah", ②. "Alhamdulillah", ③. "Basmalah",
- ④. "Subhanallah", ⑤. "Allohu Akbar", ⑥. Begitu juga lafadz "Laa haula walaa quwwata illaa billah”.

تَصْلِيَةٌ عَلىٰ النَّبِيِّ الْهَادِي ¤ كَذَا سَلاَمٌ فُزْتَ بِالرَّشَادِ

- ⑦. Sholawat atas Nabi, penunjuk jalan kebenaran, 
- ⑧. begitu juga Salam atas Nabi, (sehingga, barang siapa yang bersholawat serta memanjatkan salam atas Nabi), maka Anda pun akan (mudah) pula dalam memperoleh petunjuk kebenaran.” 

وَقَوْلُهُ : (عَلىٰ الدَّوَامِ)، أَيْ : بِلاَ حَدٍّ وَلاَ اِنْقِطَاعِ وَلاَنِهَايَةٍ

  Kemudian adapun kata-kata penazham : "عَلىٰ الدَّوَامِ" (untuk selamanya), dalam Syair :
"اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىٰ الدَّوَامِ ¤ ثُمَّ صَلاَتُهُ مَعَ السَّلاَمِ "
  Maksudnya adalah, tidak ada ketentuan, tidak terputus-putus, dan tidak ada pula batas akhirnya.

 وَقَوْلُهُ : (ثُمَّ صَلاَتُهُ) الخ : قَالَ الْإِمَامُ الْقُشَيْرِيُّ رَحِمَهُ اللّٰهُ فِى تَفْسِيْرِ قَوْلِهِ تَعَالىٰ

  Dan kata kata penazham: "ثُمَّ صَلاَتُهُ مَعَ السَّلاَمِ" (Semoga rahmat dan salam), berkata Imam Qusayri rohimahulloh dalam menafsirkan firman Alloh:

 إِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىٰ النَّبِيِّ —اَلْأيَةَ

  "Sesungguhya Alloh beserta malaikat-malaikat-Nya selalu membaca shalawat atas Nabi, Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya", (Al Ahzab: 56), mengatakan:

 أَرَادَ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُوْنَ لِلْأُمَّةِ عِنْدَ رَسُوْلِهَا يَدُ خِدْمَةٍ يُكَافِئُهُمْ عَلَيْهَا مِنَ الشَّفَاعَةِ بِيَدِ نِعْمَةٍ، فَأَمَرَهُمْ بِالصَّلاَةِ عَلَيْهِ

  Bahwa Alloh Swt, menghendaki agar umat islam selalu mentaati Rasululloh Saw, dengan ketaatan yang seimbang dengan syafaat yang diberikan Rasululloh Saw kepada umatnya, keberadaan Rasululloh Saw, itu sendiri merupakan suatu bentuk nikmat dari Alloh, maka Alloh memerintahkan kepada umat islam untuk selalu membaca sholawat kepadanya.

ثُمَّ كَافَأَ سُبْحَانَهُ عَنْهُ عَلىٰ لِسَانِهِ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ بِقَوْلِهِ

  Kemudian Alloh mencukupkan pahala orang yang membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw, sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi: 

مَنْ صَلّٰى عَلَيَّ مَرَّةً وَاحِدَةً صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ

 "Barang siapa membaca sholawat kepada ku sekali, maka Alloh akan membalas rohmat kepadanya sepuluh kali",

وَفِى هَذِا إِشَارَةٌ إِلَى أَنَّ الْعَبْدَ لاَ يَسْتَغْنِى عَنِ الزِّيَادَةِ مِنَ اللّٰهِ فِى وَقْتٍ مِنَ الْاَوْقَاتِ، اِدْ لاَرُتْبَةً فَوْقَ رُتْبَةِ الرَّسُوْلِ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَقَدِ احْتَاجَ إِلَى زِيَادَةِ صَلَوَاتِ اللّٰهِ عَلَيْهِ. اِنْتَهٰى

  Dalam hadits ini terdapat isyarat bahwa, sesungguhnya seorang hamba selalu membutuhkan akan rahmat dari Alloh kapan saja dan dimana saja, Sebab, telah di contohkan oleh Rasululloh sendiri, walapun tidak ada pangkat yang lebih tinggi dari pada pangkat Rasululloh Saw, tetapi beliau selalu mengharapkan rahmat dari Alloh swt. 

 وَفِى دَلِيَّةِ الْبُوْصِيْرِيِّ رَحِمَهُ اللّٰهُ

  'Imam Busyairi didalam syairnya berkata: 

وَتَزَوَّدِ التَّقْوٰى فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ ¤ فَمِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ مُحَمَّدِ 

- Bekalilah dirimu dengan takwa, jika hal itu dirasa tidak mampu engkau lakukan,
- Maka bekalilah dirimu dengan memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw. [SII Group].

Share :

0 Response to "05. KALIMAT-KALIMAT DZIKIR"

Posting Komentar