16. WANITA IDEAL MENURUT ISLAM

 
▪️ Untuk Ke Daftar Isi, Klik Di Sini: TERJRMAH KITAB QURROTUL 'UYUN
 16 ◈•

•【 WANITA IDEAL MENURUT ISLAM 】•


وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : (اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

  Dan bersabda Nabi Saw: "Dunia itu laksana perhiasan, dan sebaik baiknya perhiasan dunia adalah wanita yang sholihah". 

وَفِى رِوَايَةٍ : (اَلدُّنْيَا مَتَاعٌ، وَمِنْ خَيْرِ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ تُعِيْنُ زَوْجَهَا عَلَى الْآخِرَةِ

  Dan didalam satu riwayat, "Dunia itu laksana perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita yang dapat membantu suaminya di dalam urusan akhirat".

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (مَا اسْتَفَادَ الْمُؤْمِنُ بَعْدَ تَقْوَى اللّٰهِ خَيْرًا لَهُ مِنْ زَوْجَةٍ صَالِحَةٍ، اِنْ اَمَرَهَا اَطَاعَتْهُ، وَاِنْ نَظَرَ اِلَيْهَا شَرَّتْهُ، وَاِنْ اَقْسَمَ عَلَيْهَا اَبَرَّتْهُ، وَاِنْ غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ فِى نَفْسِهَا وَمَالِهِ

  Dan bersabda Nabi Saw: "Tak ada yang lebih bemanfafat bagi seorang mu'min setelah ia bertakwa kepada Alloh Swt, yang lebih baik baginya, dari pada memiliki istri yang sholihah, yang jika suaminya memerintahkan sesuatu kepadannya, dia selalu taat,

  Jika suaminya memandangnya, dia selalu menyenangkan, jika suaminya menyumpahinya (memarahi bertujuan untuk mendidik), dia selalu memperbaiki dirinya, dan apabila suaminya meninggalkan untuk bepergian jauh, dia pun bisa menjaga diri dan bisa menjaga harta suaminya."

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : (مَنْ تَزَوَّجَ امْرَأَةٌ لِعِزِّهَا لَمْ يَزِدْهُ اللّٰهُ اِلاَّ ذُﻻًّ، وَمَنْ تَزَوَّجَهَا لِمَالِهَا لَمْ يَزِدْهُ اللّٰهُ اِلاَّ فَقْرًا، وَمَنْ تَزَوَّجَهَا لِحُسْنِهَا لَمْ يَزِدْهُ اللّٰهُ اِلاَّ دَنَاءَةً

  Rasululloh Saw, bersabda: "Barang siapa menikah dengan seorang wanita hanya berniyat/bertujuan kerena memandang kemuliaan derajatnya, maka Alloh Swt, tidak akan menambah baginya, kecuali kehinaan, 

  Barang siapa menikah dengan seorang wanita hanya berniyat/bertujuan kerena memandang harta yang ada padanya, maka Alloh Swt, tidak akan menambah baginya, kecuali kefakiran,

  Barang siapa menikah dengan seorang wanita hanya berniyat/bertujuan kerena kecantikannya, maka Alloh Swt, tidak akan menambah baginya, kecuali keburukannya.

وَمَنْ تَزَوَّجَ امْرَأَةً لَمْ يُرِدْ بِهَا اِلاَّ اَنْ يَغُضَّ بَصَرَهُ وَيُحَصِّنَ فَرْجَهُ، اَوْ يَصِلَ رَحِمَهُ، بَارَكَ اللّٰهُ لَهُ فِيْهَا وَبَارَكَ لَهَا فِيْهِ

  Barang siapa menikah dengan seorang wanita tanpa tujuan lain, kecuali berniyat/bertujuan agar dia lebih mampu meredam gejolak pandangannya, dan lebih dapat memelihara kesucian seksualnya dari perbuatan zina, atau dia hanya berniyat/bertujuan ingin memperetat ikatan tali silaturrahmi, maka Alloh Swt akan selalu memberi keberkahan kepada istrinya didalam pernikahannya. 

وَلَاَمَةّ خَرْمَاءُ سَوْدَاءُ ذَاتُ دِيْنِ اَفْضَلَ

  Sedang barang siapa menikah dengan seorang hamba sahaya yang jelek rupa lagi hitam kuitnya, namun imannya kuat, adalah lebih utama (Daripada wanita cantik lagi putih kulitnya, tetapi tidak bermoral agama).” 

وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : (مَنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ وَعِنْدَهُ مَا يُزَوِّجُهُ بِهِ وَلَمْ يُزَوِّجْهُ وَزَنَى، فَإِنَّ الْإِثْمَ بَيْنَهُمَا

  Dan bersanda Nabi Saw: "Barang siapa mempunyai anak sedangkan ia mampu untuk menikahkan anaknya, kemudian setelah mampu ia tidak menikahkannya, lalu anaknya berbuat zina, maka dosanya dibebankan untuk mereka berdua (yakni anak dan bapak)." 

اَوْ كَمَا قَالَ وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : (تُنْكِحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعِ : لِمَالِهَا، وَحِسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَدِيْنِهَا، فَعَلَيْكَ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ

  Dan bersanda Nabi Saw: "Di nikahi seorang wanita karena empat hal, yaitu:
①. Karena hartanya,
②. Karena kecantikannya,
③. Karena keturunannya,
④. Dan karena agamannya,
  Maka, diantara 4 hal tersebut, utamakanlah pilih wanita yang memiliki karakter agama yang kuat, maka kamu akan memperoleh kebahagiaan." 

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : (مَنْ اَرَادَ اَنْ يَلْقَى اللّٰهُ طَاهِرًا مُطَهَّرًا فَلْيَتَزَوَّجِ الْحَرَائِرِ

  Dan bersanda Nabi Saw: "Barang siapa (di akhairat nanti) ingin bertemu dengan Alloh Swt, dalam keadaan suci lagi disucikan, maka hendaklah ia nikah dengan wanita yang merdeka (bukan budak)."

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : (اَرْبَعٌ مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ : اَنْ تَكُوْنَ زَوْجَتُهُ صَالِحَةً، وأَوْﻻَدُهُ اَبْرَارًا، وَخُلَطَاؤُهُ صَالِحِيْنَ، وَاَنْ يَكُوْنَ رِزْقُهُ فِى بَلَدِهِ

  Dan bersanda Nabi Saw: "Ada empat hal, yang termasuk dari kebahagiaan seseorang, yaitu:
①. Ia memiliki istri yang sholihah,
②. Ia memiliki anak-anak yang baik akhlaknya,
③. Ia bergaul dengan orang-orang sholeh,
④. Ia memperoleh rezeki dari daerahnya/negerinya sendiri (bukan bekerja di daerah lain/luar negri).

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : (خَيْرُ نِسَاءِ اُمَّتِى اَصْبِحُهُنَّ وَجْهًا وَاَقَلُهُنَّ مَهْرًا

  Dan bersanda Nabi Saw: "Sebaik-baik wanita dari umatku ialah yang berwajah ceria (jawa: berwajah sumringah, tidak mrengutan), lagi sedikit maskawinnya (tidak menuntut mas kawin yang berlebihan)."
 
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : (تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدُ الْوَلُوْدَ، فَإِنِّى مَكَاثِرٌ بِكُمُ الْاَنْبِيَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

  Dan bersanda Nabi Saw: "Nikahlah dengan wanita yang berkepribadian periang, lagi banyak memberikan anak, karena sesunguhnya aku, akan membanggakan banyaknya jumlah kalian di hadapan para nabi terdahulu, kelak pada hari kiamat." 

وَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : لِزَيْدِ ابْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ : (هَلْ تَزَوَجْتَ يَا زَيْدُ ؟ ) فَقَالَ : ﻻَ

 Dan tersebut dalam suatu hadits, Bersabda Nabi Saw, kepada Zaid bin Tsabit: "Hai Zaid, apakah engkau sudah menikah?' Zaid menjawab, 'belum'.

فَقَالَ لَهُ : (تَزَوَّجْ تَسْتَعِفُّ مَعَ عِفَّتِكَ، وَﻻَ تَزَوَّجْنَ خَمْسًا

  Kemudian Nabi Saw, bersabda, Nikahlah, maka engkau akan selalu terjaga, sebagai mana engkau menjaga diri, dan usahakanlah jangan engkau menikahi lima golongan wanita', 

فَقَالَ : مَنْ هُنَّ يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ ؟ فَقَالَ : (اَلشَّهْبَرَةُ وَاللَّهْبَرَةُ وَالنَّهْبَرَةُ وَالْهَيْدَرَةُ وَاللَّفُوْتُ)، فَقَالَ زَيْدٌ

  Zaid bertanya, siapakah mereka, ya Rasululloh?' Nabi menjawab, 'Mereka adalah: ①. Syahbaroh, ②. Lahbaroh, ③. Nahbaroh, ④. Handaroh, ⑤. lafut'. 

 ﻻَ اَعْرِفُ شَيْئًا مِمَّا قُلْتَ يَارَسُوْلَ اللّٰهِ، فَقَالَ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ : (اَمَّا الشَّهْبَرَةُ، فَهِيَ الزَّرْقَاءُ الْبَدِيْنَةُ)، يَعْنِى : اَلْعَيْنَ (وَاَمَّا اللَّهْبَرَةُ، فَهِيَ : اَلطَّوِيْلَةُ الْمَهْزُوْلَهُ، وَاَمَّا النَّهْبَرَةُ، فَهِيَ : اَلْعَجُوْزُ الْمُدْبِرَةُ، وَاَمَّا الْهَيْدَرَةُ : فَالْقَصِيْرَةِ الدَّمَيْمَةُ، وَاَمَّا اللَّفُوْتُ : فَذَاتُ الْوَلَدِ مِنْ غَيْرِكَ

  Zaid menjawab, Ya Rasululloh, saya tidak mengerti apa yang tuan katakan'. Kemudian Nabi Saw, menjelaskan: 
①. Adapun "Syahbaroh", adalah wanita yang bermata sangat biru,
②. Dan adapun "Lahbaroh", adalah wanita yang berpostur tinggi (melebihi standar), serta wanita yang berpostur sangat kurus,
③. Dan adapun "Nahbaroh", adalah wanita yang sudah berumur tua, serta wanita yang ketika tidur senang membelakangi suaminya,
④. Dan adapun "Handaroh" adalah wanita yang berpostur cebol, serta wanita yang berakhlak tercela,
⑤. Dan adapun "Lafut'" adalah wanita yang telah melahirkan anak dari laki-laki selain kamu (yakni janda yang sudah punya anak).

وَجَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، قَالَ : يَارَسُوْلَ اللّٰهِ ! إِنِّى اَصَبْتُ امْرَاَةً ذَاتَ حُسْنٍ وَجَمَالٍ، وَاِنَّهَا ﻻَتَلِدُ، أَفَأَتَزَوَّجُهَا ؟ فَنَهَاهُ

  Dan diriwayatkan, Sorang laki laki datang menemui Rasululloh Saw, dan berkata, "Ya Rasululloh, aku menemukan seorang wanita yang baik lagi cantik, tetapi dia mandul, apakah aku boleh menikahinya?' Nabi Saw menjawab, "Jangan".

 قَالَ : ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَةَ، فَنَهَاهُ، ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ، فَنَهَاهُ

  Kemudian laki-laki itu datang lagi kepada Rasululloh untuk menanyakan hal tersebut kedua kalinya, Nabi Saw pun tetap melarang menikahi wanita tersebut,

  Hingga sampai laki-laki itu datang lagi kepada Rasululloh untuk menanyakan hal yang sama untuk ketiga kalinya pun, Nabi Saw, tetap melarangnya.

 وَقَالَ : (تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ، فَإِنِّى مَكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ)

 Dan kemudian beliau bersabda, 'Nikahlah kalian dengan wanita yang (sekiranya nantinya) selalu dapat menyenangkan hati dan dengan wanita yang (sekiranya nantinya) dapat memberikan banyak anak. Karena sesungguhnya (pada hari kiamat kelak) aku akan membanggakan banyaknya jumlah kalian". [SII Group].

Share :

0 Response to "16. WANITA IDEAL MENURUT ISLAM"

Posting Komentar