BAB-11.KEMULIAAN KETURUNAN (AHLUL-BAIT) RASULALLAH SAW.


 BAB-11

Daftar isi Bab 11 ini diantaranya:

·  Sekelumit sejarah dinasti Bani Umayyah dan dinasti Bani Abbasiyyah
·  Dalil-dalil tentang kewajiban untuk mencintai Ahlul-Bait/Keturunan Rasulallah saw.
·  Tafsir Surat Al-Kautsar
·  Ramalan akan datangnya Rasul dalam catatan kitab Hindu, kristen, yahudi dan persi
·  Pendapat Syekh Ali Tantawi dan saudara Segaf Ali Alkaff/Jeddah
·  Hadits yang diriwayatkan cucu Nabi saw. yang keenam
·  Pendapat Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz                                         
·  Pendapat Prof.Dr.HAMKA
·  Hadits-hadits tentang akan munculnya Imam Al-Mahdi 
·  Pendapat para ulama  tentang "Siapakah yang dimaksud Ahlul-Bait" ?
·  Pengertian mengenai kata dzurriyyat atau keturunan 
·  Keturunan yang dijuluki Syarif/Sayyid
·  Kalimat hadits Al-Kisa’
·  Keterangan mengenai hadits Tsaqalain dan hadits Kitabullah wa sunnati
·  Kalimat hadits Tsaqalain (dua bekal berat)
·  Hadits tentang kemuliaan dan kedudukan keturunan Rasul saw.                                        
·  Kalimat hadits Safinah (Perahu)
·  Pendapat Imam Turmudzi tentang makna hadits Tsaqalain, Safinah
·  Sanggahan/Jawaban para ulama terhadap pendapat Imam Turmudzi
·  Peranan keturunan Nabi saw (‘Alawiyyin) termasuk Wali Songo dalam penyebaran agama Islam
·  Ajaran-ajaran pokok Wali Songo dan cara dakwah mereka pada masa lalu
·  Siapakah Syeikh Siti Jenar?
.
========================================================================


 Didalam bab ini kami ingin mengutip dan mengumpulkan riwayat-riwayat mengenai kemuliaan Ahlul-Bait nasab atau keturunan Rasulallah saw. di dalam pandangan Islam, yang ditulis oleh para ulama. Didalam bab ini kami mengutip juga makalah-makalah diantaranya: 
Ramalan seorang Nabi dalam catatan kitab Hindu akan datangnya seorang Rasul dan keturunannya; Sebagian isi makalah yang  ditulis oleh Syeikh Segaf Ali Alkaff, Jeddah sebagai sanggahan makalah yang ditulis oleh Syeikh Ali Tantawi; Jawaban Syeikh Abdul Aziz bin Baz, Saudi Arabia pada seorang Iraq mengenai nasab keturunan Rasulallah saw.; Makalah Prof. Dr. HAMKA mengenai gelar Sayid atau Habib. Pada terakhir bab ini kami menulisperanan keturunan Rasulallah saw (Kaum Alawiyyin) dalam penyebaran agama Islam yang pertama di Indonesia, termasuk para Wali Songo dan ajaran-ajaran mereka. Dengan adanya semua keterangan ini, insya Allah para pembaca khususnya bisa mengetahui bahwa keturunan Rasulallah saw. itu belum punah dan akan wujud sampai akhir zaman.

Pembahasan mengenai keturunan Rasulallah saw. ini sama sekali tidak bermaksud hendak membuka perdebatan atau polemik, tidak lain bermaksud menyampaikan wasiat Rasulallah saw. kepada kaum muslimin yang belum pernah mendengar atau mengenalnya. Karena semua yang diwasiatkan serta dianjurkan oleh Rasulallah saw. harus kita terima dan amalkan, sebagaimana firman Allah swt.:

وَمَا اَتَاكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْا

Artinya: “Apa yang diberikan Rasul (Muhammad) kepadamu maka terimalah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah”. (QS Al-Hasyr : 7)

Semua ucapan Rasulallah saw. adalah kebenaran yang diwahyukan Allah swt. pada beliau saw. sebagaimana firman-Nya :

                           وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الهَـوَى إنْ هُوَ إلاَّ وَحْيٌ يُوْحَى                                               

Artinya: ‘Dan dia (Muhammad saw.) tidak mengucapkan sesuatu menurut kemauan hawa nafsunya, ucapannya bukan lain adalah wahyu yang diwahyukan Allah kepadanya’.  ( Surat An-Najm : 3-4)

Memberi pengertian mengenai soal yang belum banyak dimengerti atau belum jelas merupakan hal yang perlu diupayakan, apalagi soal-soal yang berkaitan dengan agama Islam hukumnya adalah wajib. Soal-soal yang kita maksudkan disini ialah masalah dzurriyyatu (keturunan) Rasulallah saw. atau keturunan Ahlul-Bait Rasulallah saw.

Sejak masa kelahiran dan pertumbuhan Islam hingga zaman terakhir tidak ada orang muslim yangmempermasalahkan soal keturunan Nabi saw. ini, karena memang merupakan kenyataan yang sangat jelas. Kenyataan ini disaksikan oleh semua sahabat Nabi saw, oleh semua kaum Salaf, kaum Tabi’in, Tabi’it-Tabi’in dan oleh kaum muslimin yang hidup dalam zaman-zaman berikutnya hingga zaman kita dewasa ini. Selama lebih dari 1400 tahun hingga sekarang kaum muslimin dimana-mana dimuka bumi ini selalu mengucapkan Selawat kepada Nabi saw. dan keluarganya sekurang-kurangnya lima kali sehari semalam Allahumma sholli ‘ala (sayyidinaa) Muhammad wa ‘ala aali (sayyidina) Muhammad.

Namun dalam zaman belakangan ini terdengar bisikan berbisa yang berusaha menanamkan kepercayaan bahwa Rasulallah saw. tidak mempunyai  dzurriyat atau keturunan yang masih hidup hingga sekarang. Mereka (golongan pengingkar) ini secara terselubung menyebarkan riwayat, bahwa Al-Husain ra cucu Rasulallah saw. yang diharap menjadi cikal-bakal keturunan beliau saw. semuanya telah tewas dimedan perang Karbala.  
Golongan pengingkar menanamkan keraguan tentang kenyataan adanya putera Al-Husain ra, bernama ‘Ali Zainal ‘Abidin, yang luput dari pembantaian pasukan Bani Umayyah di Karbala, berkat ketabahan dan kegigihan bibinya Zainab ra. dalam menentang kebengisan penguasa Kufah, ‘Ubaidillah bin Ziyad. Ketika itu ‘Ali Zainal ‘Abidin masih kanak-kanak berusia kurang dari 13 tahun. ‘Ali Zainal-‘Abidin bin Al-Husain cikal bakal keturunan Rasulallah saw.  itulah yang mereka sembunyikan riwayat hidupnya, dengan maksud hendak  memenggal tunas-tunas keturunan beliau saw.

Lebih jauh lagi golongan pengingkar ini sesungguhnya orang-orang yang mengerti, tetapi atas dorongan maksud tertentu mereka tidak mau mengerti. Secara terus-terang mereka berkeinginan agar jangan ada orang didunia inikhususnya di Indonesia yang menyebut nama orang-orang keturunan Ahlul-Bait dengan kata Habib, Sayyid atauSyarif. Akan tetapi mereka merasa sangat kecewa karena hingga sekarang kaum muslimin masih tetap menyebut keturunan Ahlul-Bait dengan kata kehormatan tersebut.  
Julukan/panggilan kehormatan Habib dan lain sebagainya itu diberikan oleh kaum muslimin bukan permintaan dari keturunan Nabi saw. sebagai penghargaan kepada orang-orang keturunan Rasulallah saw.. Kita sering bertanya-tanya mengapa justru keturunan Nabi saw. fihak yang diberi julukan yang menjadi sasaran golongan pengingkar ini, bukan terhadap kaum muslimin yang sebagai pihak pemberi julukan? Sayang sekali golongan pengingkar ini belum mau berterus terang, apakah perbuatan mereka ini karena dengki ataukah iri hati terhadap golongan Ahlul-Bait ?!

Share :