BAB TENTANG MANDI



▪️ Untuk Ke Daftar Isi Awal, Klik Di Sini: TERJEMAH KITAB FATHUL MU'IN

THOHAROH KEDUA: MANDI
•【 BAB TENTANG MANDI 】•


▪️ Pengertian Mandi

والطهارۃ ( الثانِيّۃُ الغُسلُ ) هُو لُغَۃً سَيلَانُ المَاءِ عَلٰی الشيءِ وَشرعًا سَيلَانُهُ عَلٰی جَمِيعِ البَدَنِ بِالنِّيَّۃِ وَلَايَجِبُ فَورًا وَان عَصٰی بِسَبَبهِ بِخِلافِ نَجِسٍ عَصٰی بسَبَبِهِ

   Dan thaharah yang kedua adalah; Bersuci dengan cara mandi, (yakni mandi yang wajib). 
 Dan adaoun makna "alghuslu" secara lughot adalah mengalirkan air pada sesuatu. Sedangkan makna "alghuslu" secara syar'i adalah: mengalirkan air membasahi sekujur badan dengan di sertai niyat bersuci.

  Dan tidak wajib bersegera dalam melakukan mandi jinabah, walaupun jinabah yang di sebabkan karena perbuatan maksiat. (Sebab onani/istimna misalnya), Berbeda halnya bila bersuci dari najis yang di sebabkan dari perbuatan maksiat. (Seperti melumuri badan sendiri dengan najis. Maka dalam hal ini wajib bersegera untuk mandi thoharoh).

والاشهُرُ فِی كَلامِ الفُقَهاءِ ضَمُّ غَينِهِ لَكِنَّ الفتحَ افصَحُ وَبضَمِّهَا بينَ الفِعلِ ومَاءِ الغُسلِ

  Lafal "alghuslu" yang mashur dalam bahasa ulama fikih adalah dengan di dhommah huruf "ghin"/ غ nya . Tapi yang lebih afsah adalah di fathah. Alasannya, bila di dommah huruf ghin-nya akan terjadi persekutuan makna, yakni makna antara: (melakukan mandi) dan makna (air yang untuk mandi)

▪️ Hal-hal yang Mewajibkan Mandi

وَمُوجِيبُهُ ) اربعۃٌ

  Adapun hal yang mewajibkan mandi itu ada empat perkara, yaitu: 

1. Sebab Keluar Air Mani

اَحَدُهَا ( خُرُوجُ مَنيهِ اوَّلًا ) وَيُعرَفُ بِاَحَد خَواصِيهِ الثلاثُ مِن تَلَذُّذٍ بِخُرُوجِهِ اَو تَدَفُّقٍ او ريحِ عَجِينٍ رَطبًا وَبَياضِ بَيضٍ جَافًا

- Yang pertama adalah: Sebab keluarnya mani, yang mana keluarnya mani ini bisa di kenali dengan salah satu dari tiga macam tanda, yaitu:
①. Adanya di barengi rasa nikmat ketika mani keluar.
②. Mani memuncrat dari qubul (jalan depan) 
. Adanya aroma seperti adonan roti. Ini ketika dalam keadaan masih basah atau adanya warna seperti putih telor. Ini ketika mani sudah kering.

فَان فَقَدَ هٰذِهِ الخَواصُ فَلَا غَسۡلَ، نَعَم لَو شَكَّ فِی شَيءٍ اَمَنِیٌّ هو اَو مَذِیٌّ تَخَيَّرَ وَلَو بالتَّشهِی، فَان شَاءَ جَعلَهُ مَنِيًّا واغتَسلَ او مَذِيًّا وَعَسَلَهُ وَتَوضَأَ

  Dan apabila tidak ada satupun dari tiga tanda tersebut, maka seseorang tidak wajib melakukan mandi jinabah.

  Memang benar demikian. Jadi seandainya seseorang ada rasa ragu, apakah yang keluar itu mani ataukah cuma madzi (cairan putih berlendir), maka ia dibebaskan memilih, walau dengan kemauan sendiri tanpa ijtihad.

  Apabila ia meyakini bahwa itu adalah mani, maka baginya wajib mandi. Namun bila ia lebih condong bahwa itu madzi, maka cukup baginya membasuh hasyafah dan berwudhu.

ولو رَاءٰی مَنِيًّا مُجفَّفًا فِی نَحو ثَوبِهِ لَزِمَهُ الغُسلُ وَاِعَادَۃُ كُلِّ صَلاۃٍ تَيَقَنها بَعدَهُ مَا لَم يَحتَمل كَونُهُ مِن غَيرِهِ

  Dan seandainya seseorang melihat ada mani yang mengering di baju (bersih yang baru di pakai) nya, maka ia wajib mandi dan mengulang semua sholatnya yang dia yakini di lakukan setelah keluar mani. Itu apabila tidak ada prasangka kuat bahwa itu mani dari orang lain.

2. Kepala Penis Masuk ke Farji

وَثانيهَا ( دُخُولُ حَشَفَۃٍ ) او قَدرِهَا مِن فاقِدِهَا وَلَو كَانت مِن ذَكَرٍ مَقطُوعٍ او من بَهِيمَۃٍ اَو مَيِّتٍ ( فرجًا ) قُبُلًا او دُبُرًا ( وَلَو لِبَهِيمَۃٍ ) كَسَمَكَۃٍ اَومَيِّتٍ وَلَانُعَادُ عُسلُهُ لِانقِطَاعِ تَكلِيفِهِ

- Yang kedua adalah: Memasukkan hasyafah, atau memasukkan sisa hasyafah orang yang terpotong hasyafahnya. Walau kepala hasyafahnya tersebut (sambungan hasil  operasi) dari hasyafahnya hewan atau orang yang sudah mati, kedalam farji. Baik qubul atau dubur.

  Walau memasukkan ke dalam farji binatang, seperti farji ikan atau farjinya orang yang sudah mati, Namun bagi mayat yang di jima'i tidak wajib memandikannya kembali, Karena taklif bagi mereka, (yakni tanggungan terhadap hukum syariat telah terputus).

3. Sebab Haid (Menstruasi).

وَثَالِثُهَا ( حَيضٌ ) اَی اِنقِطَاعُهُ وَهَو دَمٌّ يَخرُجُ مِن اَقصٰی رَحِمِ المَرأَۃِ فَی اَوقَاتٍ مَحصُوصَۃٍ، ( وَاقَلُّ سِنِّهِ تِسعُ سِنينَ قَمَرِيۃٍ ) ای اِستِكمالِهَا

- Yang ketiga adalah: Sebab haid, yakni setelah selesai haid. Haid adalah darah yang keluar dari ujung rahim wanita di waktu-waktu tertentu. Adapun batas minimal bagi wanita haid adalah ketika umur sembilan tahun qomariyah.

نَعَمۡ اِن رَأَتهُ قَبلَ تَمَامِهَا بِدُونِ سِتَّۃَ عَشَرَ يَومًا فَهُو حَيضٌ، وَاَقَلُّهُ يَومٌ وَلَيلَۃٌ وَأَكثَرُهُ خَمسَۃَ عَشَرَ يَومًا كَاقَلُّ طُهرٍ بينَ الحَيضَتَينِ 

  Memang benar, batas minimal bagi wanita haid adalah ketika telah sempurna usia sembilan tahun. Namun apabila seorang wanita mengalami haid sebelum tepat usia sembilan tahun, yaitu kurang 16 hari, maka itu sudah di katakan haid.

  Adapan masa haid paling sedikit adalah sehari semalam, dan paling lama adalah lima belas hari. Sama seperti minimalnya masa suci antara dua haid.

وَيَحرُمُ بِهِ مَا يَحرُمُ بالجنَابَۃِ وَمُبَاشَرَۃُ مَا بينَ سُرَّتِهَا وَرُكبَتَيهَا وَقيلَ لَايَحرُمُ غَيرُ الوَطءِ خِلَافًا لِمَا بَحَثَهُ العَلَامَۃ الجَلالُ السيوطِی رَحمهُ ﷲ

 Dan bagi orang yang haid di haramkan seperti melakukan hal-hal yang di haramkan bagi orang yang jinabah. Dan ketambahan haram bersentuhan aurat antara pusar dan lutut.

  Ada yang mengatakan yang di haramkan hanyalah bila melakukan wathi (hubungan badan. Selain itu, hukumnya di bolehkan), Namun ini menyelisihi pendapat yang di bahas oleh Syaikh Jalal As-shuyuti.

4. Sebab Nifas

ورابعها ( نِفاسٌ ) ای انقطاعُهُ وَهو دَمُّ حَيضٍ مُجتَمِعٌ يَخرُجُ بَعدَ فِراغِ جميعِ الرحم. واقلهُ لَحظَۃٌ وَغالِبُهُ اربَعونَ يَومًا واكثَرُهُ سِتُّونَ يَومًا

- Yang ketiga adalah: Sebab nifas, yakni setelah selesai dari nifas, Dan nifas itu adalah darah haid yang terkumpul selama masa kehamilan, dan keluar setelah kosongnya rahim. Adapun ninimal masa nifas adalah seketika bersama keluarnya bayi. Sedangkan Umumnya adalah 40 hari dan maksimalnya adalah 60 hari.

ويحرُمُ بِهِ مَا يَحرُمُ بِالحَيضِ وَيَجِبُ ايضًا الغُسلُ بوِلَادَۃٍ وَلَو بِلَا بَلَلٍ والقاءِ عَلَقَۃٍ وَمُضغَۃٍ وَبِمَوت مسلِم غَيرِ شهِيدٍ

  Dan hal yang diharamkan bagi wanita nifas, itu sama dengan wanita yang sedang mengalami masa haid.

  Dan termasuk perkara yang mewaijibkan mandi besar adalah beranak. Walaupun tidak di sertai basah-basah. Dan sebab keguguran. Walau masih berupa segumpal darah atau segumpal daging. Dan sebab mati, yang selain mati syahid. [SII Group].

Share :

0 Response to "BAB TENTANG MANDI"

Posting Komentar