04. KEUTAMAAN BERSYUKUR (MEMBACA HAMDALAH)

 
▪️ Untuk Ke Daftar Isi, Klik Di Sini: TERJRMAH KITAB QURROTUL 'UYUN
 04 ◈•

•【 KEUTAMAAN BERSYUKUR (MEMBACA HAMDALAH) 】•


 : قَالَ النَّاظِمُ رَحِمَهُ اللّٰهُ

  Selanljutnya Ibnu Yamun dalam nazhamnya berkata :

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىٰ الدَّوَامِ ¤ ثُمَّ صَلاَتُهُ مَعَ السَّلاَمِ 

- Segala puji bagi Alloh untuk selamanya, 
- Kemudian Rahmat beserta Salamnya, 

عَلىٰ إِمَامِ الرُّسْلِ وَالْأَنْبِيَاءِ ¤ مُحَمَّدٍ وَالْآلِ وَالْأَبْنَاءِ 

- Semoga di limpahkan kepada pemimpin Rosul dan para Nabi,
- Dialah Nabi Muhammad Saw, dan Rahmat beserta salamnya semoga juga di limpahkan kepada keluarga serta kerabatnya. 

قَالَ : الْعُلَمَاءُ رَحِمَهُ اللّٰهُ تَعَالىٰ 

  Sebagian ulama rohimahulloh mengatakan:

تُسْتَحَبُّ الْبَداءَةُ بِالْحَمْدِ لِكُلِّ مُصَنِّفٍ وُمَدَرِّسٍ وَخَطِيْبٍ وَخَاطِبٍ وَمُتَزَوِّجِ

  Di sunahkan memuali membaca Alhamdulillah, setiap kali menyusun kitab, buku, mempelajari ilmu, berkhotbah, menikah, dll.

وَكَأَنَّ الثَّنَاءَ عَلىٰ اللّٰهِ تَعَالىٰ كَهَدِيَةِ الْمُسْتَشْفِعِ قَبْلَ مُسْأَلَتِهِ رَجَاءَ أَنْ يَنْتَفِعَ بِذَلِكَ فِى قَضَاءِ حَاجَتِهِ

  Pujian kepada Alloh Swt ini, ibarat hadiah dari orang yang hendak minta tolong, sebelum permintaanya itu di sebutkan, dengan harapan permintaan tolongnya tersebut akan di kabukan. 

وَجُمْلَةُ (اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ) خَبَرِيَّةٌ لَفْظًا، إِنْشَائِيِّةٌ مَعْنًى، مَعْنَاهَا : اَلثَّنَاءُ عَلىٰ اللّٰهِ تَعَالىٰ بِالْجَمِيْلِ الْاِخْتِيَارِيِّ عَلىٰ جِهَةِ التَّعْظِيْمِ وَالتَّبْجِيْلِ

  Dari segi lafaznya, Alhamdulillah merupakan kalam khobariyah, Sedang dari segi maknanya, merupakan kalam insyaiyah, yang artinya: "Pujian atas Alloh ta'ala dengan sebaik baiknya ikhtiar dengan jalan mengagungkan dan memuliakan Alloh ta'ala".

قَالَ الْقُرْطُبِيُّ عَلىٰ قَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ : (وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ تَمْلَأُ الْمِيْزَانَ) اَلْحَمْدُ : اَلثَّنَاءُ عَلىٰ الْمَحْمُوْدِ بِمَا لَهُ مِنْ صِفَاتِ الْكَمَالِ

  Imam Qurtubi berkata mengenai sabda Nabi Muhammad Saw: "Ucapan Alhamdulillah bisa memenuhi timbangan amal". menjelaskan bahwa, ucapan Alhamdulillah merupakan pujian kepada Alloh dengan sifat sifat-Nya yang sempurna. 

فَمَنْ حَمِدَ اللّٰهُ تَعَالىٰ مُسْتَحْضِرًا مَعْنٰى الْحَمْدِ امْتَلَأَ مِيْزَانُهُ مِنَ الْحَسَنَاتِ وَالْمَعْنٰى : لَوْكَانَتْ أَجْسَامًا لَمِلَأَتْهُ

  Maka barang siapa yang memuji Alloh dengan menghadirkan ma'na Alhamdulillah di dalam hatinya, maka timbangan amalnya akan penuh dengan kebaikan, dengan arti seandainya lafaz Alhamdulillah berbentuk benda, maka ia akan memenuhi timbangan itu.

وَالْكَلاَمُ عَلىٰ الْحَمْدِ اَيْضًا كَثِيْرٌ شَهِيْرٌ، فَلاَ نُطِيْلُ بِهِ، وَلْنَذْكُرْ بَعْضَ الْأَحَادِيْثِ الْوَارِدَةِ فِى فَضْلِهِ،  فَنَقُوْلُ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ

  Pembahasan mengenai keutamaan membaca Alhamdulillah juga telah banyak sekali, lagi termasyhur, Maka kami tidak akan memperpanjang pembahasan mengenai lafadz Alhamdulillah, karena itu kami hanya akan menyebutkan beberapa hadis yang menjelaskan tentang keutamaan membaca Alhamdulillah, Maka kamipun mengucapkan: "Alhamdulillah".

 أَخْرَجَ الْحَاكِمُ، وَالْبَيْهَقِيُّ، عَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ، قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ للّٰهِ صَلَّ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ

  Imam Hakim dan Baihaqi telah mengeluarkan hadis dari Jabir ra, Jabir ra, berkata, bahwasanya Nabi Muhammad Saw, telah bersabda :

مَا اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلىٰ عَبْدٍ مِنْ نِعْمَةٍ، فَقَالَ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، إِلاَّ أَدَّىٰ شُكْرَهَا، فَإِنْ قَالَهَا الثَّانِيَةً جَدَّدَ اللّٰهُ لَهُ ثَوَابًا، فَإِنْ قَالَهَا الثَّالِثَةَ غَفَرَ اللّٰهُ لَهُ ذُنُوْبَهُ

  "Tidakahlah Alloh memberi ni'mat kepada seorang hamba, kemudian ia berkata Alhamdulillah, kecuali Alloh telah menilai ia telah mensyukuri ni'mat itu, Apabia ia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua kali, maka Alloh akan memberinya pahala yang baru lagi, apabia ia mengucakan Alhamdulillah yang ketiga kalinya ,maka Alloh akan mengampuni dosa-dosanya".

وَأَخْرَجَ الدَّيْلَمِيُّ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّ اللّٰهُ  عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، قَالَ

  Imam Addailimi telah menyebutkan sebuah hadis dari Ibnu Umar ra, bahwasanya Nabi Muhammad Saw, bersabda : 

أَكْثِرُوْا مِنَ الْحَمْدِ، فَإِنَّ لَهَا عَيْنَيْنِ وَجَنَاحَيْنِ، تُصَلِّى فِى الْجَنَّةِ، تَسْتَغْفِرُ لِقَائِلِهَا إِلىٰ يَوْمِ الْقِيَامَةِ

  "Perbanyaklah kalian membaca Alhamdulillah, karena sesungguhnya bacaan Alhamdulillah itu, mempunyai dua mata dan dua sayap, yang mana dua mata dan dua sayap tersebut selalu berdoa' di dalam surga dan memohon ampunan bagi pembacanya sampai hari kiamat". 

وَأَخْرَجَ الطَّبَرَانِيُّ عَنْ أَبِيْ أُمَامَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، قَالَ

  Dan Imam Thobroni telah mengeleuarkan sebuah hadis dari Abi Amamah ra, bahwasanya Nabi Muhammad Saw, bersabda :

 مَا أَنْعَمَ اللّٰهُ عَلىَ عَبْدٍ نِعْمَةً، فَحَمَدَ اللّٰهَ عَلَيْهَا إِلَّا كاَنَ ذَلِكَ أَفْضَلَ مِنْ تِلْكَ النِّعْمَةِ، وَإِنْ عَظُمَتْ

  "Tidaklah Alloh memberi sebuah nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia memuji kepada-Nya, melainkan pujian itu lebih utama dari nikmt tsb, meskipun nikmat tsb sangat besar". 

وَأَخْرَجَ ابْنُ عَسَاكِرْ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، قَالَ

  Dan Ibnu Asyakir telah mengeluarkan sebuah hadis dari Anas ra, bahwasanya Nabi Muhammad Saw, bersabda : 

لَوْ أَنَّ الدُّنْيَا كُلَّهَا بِحَذَافِيْرِهَا بِيَدِ رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِى، ثُمَّ قَالَ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، لَكَانَتِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ

  "Andai kata seisi dunia dikuasai oleh seorang laki-laki dari umatku, kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, maka ucapan Alhamdulillah itu lebih utama dari pada dunia dan seisinya itu".

وَفِى حَدِيْثٍ : مَنْ قَالَ : سُبْحَانَ اللّٰهِ كُتِبَتْ لَهُ عَشْرُ حَسَنَاتٍ، وَمَن ْقَالَ : لاَإِلَهَ إِلاَّ اللّٰهُ كُتِبَتْ لَهُ عِشْرُوْنَ، وَمَنْ قَالَ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ كُتِبَتْ لَهُ ثَلاَثُوْنَ

  Dan tersebut di dalam satu hadits, "Barang siapa membaca lafadz "Subhaanalloh“, maka ditetapkan baginya 10 kebaikan dan barang siapa membaca lafadz "Laa Ilaaha Illalloh", maka ditetapkan baginya 20 kebaikan dan barang siapa yang membaca lafadz "Alhamdulillaah", maka ditetapkan baginya 30 kebaikan. 

وَلاَ يُعَارِضُهُ حَدِيْثُ : أَفْضَلُ مَا قُلْتُهُ أَنَا وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ : لاَ إِلَهَ إِلاَّاللّٰهُ - لِأَنَّ التَّسْبِيْحَ وَالْتَحْمِيْدَ تَهْلِيْلٌ وَزِيَادَةٌ

  Hadits tersebut tidak bertentangan dengan hadits, "Kalimat yang paling baik yang diucapkan olehku (Nabi) dan para Nabi sebelumku adalah kalimat "Laa Ilaaha Illalloh". Sebab Tasbih dan Tahmid adalah merupakan Tahlil, bahkan sebagai tambahan (pelengkap yang utama). 

وَرُوِىَ الْخَطِيْبُ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ ثَمَانِيَةُ أَحْرُفٍ، وَأَبْوَابِ الْجَنَّةِ ثَمَانِيَةٌ، فَمَنْ قَالَ : اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّانِيَةُ

  Dan Imam Khotib berkata: "Kata "Alhamdulillaah" memiliki 8 huruf dan pintu pintu surga pun memiiki 8 pintu, sehingga barang siapa yang membaca lafadz "Alhamdulillaah", maka untuknya pun nantinya akan dibukakan 8 pintu-pintu surga tersebut. 

 ثُمَّ اِنَّهُ يَجِبُ عَلىٰ الْعَبْدِ أَنْ يَعْتَرِفَ أَنَّهُ عَاجِز ٌعَنِ الْإِتْيَانِ بِحَقِيْقَةِ حَمْدِ اللّٰهِ تَعَالىٰ وَشُكْرِهِ، وَأَنَّهُ لاَيَقْدِرُ أَنْ يَأْتِى بِإِحْصَاءِ ذَلِكَ. وَلِذَا كَانَ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ يَقُوْلُ

  Kemudian seorang hamba harus mengetahui (menyadari), bahwa, sesungguhnya dirinya lemah (tidak akan bisa sebanding) dalam memuji dan bersyukur kepada Alloh Swt, disamping itu, sesungguhnya ia juga tidak akan mampu menghitung, begitu banyak yang seharusnya dipuji dan disyukuri oleh seorang hamba kepada Alloh Swt, dan karena itulah Nabi Muhammad Saw, bersabda : 

 لاَ اُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلىٰ نَفْسِكَ

  "Aku tidak mampu menghitung (begitu banyak) pujian (yang seharusnya aku puji) kepada-Mu, sebagi mana Engkau memuji dzat-Mu sendiri ". 

وَيُرْوِىَ أَنْ مُوْسىٰ عَلَيْهِ السَّلاَمُ قَالَ

  Dan diriwayatkan, bahwasanya Nabi Musa a,s berkata: 

يَا رَبِّ ! مَتَى اَبْلُغُ حَمْدَكَ وَشُكْرَكَ، وَحَمْدِي وَشُكْرِي نِعْمَةٌ مِنْكَ عَلَيَّ ؟ 

  "Ya Alloh Tuhanku, kapankah aku bisa menghaturkan pujian dan syukur kepada-Mu, sedangkan pujian dan syukurku adalah merupakan nikmat dari-Mu juga”.

فَقَالَ لَهُ : مَتَى عَرَفْتَ أَنَّكَ عَاجِزٌ عَنْ حَمْدِي فَقَدْ حَمَدْتَنِي 

  Maka Alloh berfirman kepada Nabi Musa as: "Ketika kamu mengerti (menyadari) bahwa sesungguhnya dirimu tidak akan mampu memuji-Ku, maka itu bertanda bahwa, dirimu telah benar-benar bisa memuji-Ku.

وَرُوِيَ عَنْ سَيِّدِنَا دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ أَنَّهُ قَالَ

  Dan diriwayatkan dari Sayidina Nabi Daud a.s, bahwasanya ia berkata : 

إِلٰهِي ! ابْنُ آدَمَ لَيْسَ فِيْهِ شَعْرَةٌ إِلاَّ وَفَوْقَهَا نِعْمَةٌ وَتَحْتَهَا نِعْمَةٌ، فَمِنْ اَيْنَ يُكَافِئُهَا ؟

  "Ya Alloh, tuhanku tidak ada satu rahmat pun pada diri anak Adam, kecuali diatas dan dibawah rambut itu ada nikmat, maka dengan apa anak Adam dapat mensyukuri nikmat itu?” 

فَأُوْحٰى اللّٰهُ إِلَيْهِ : يَادَاوُدَ ! إِنِّي أُعْطِي الْكَثِيْرَ وَأَرْضٰى بِالْيَسِيْرِ، وَاِنَّ شُكْرَ ذَلِكَ اَنْ تَعْلَمَ أَنَّ مَابِكَ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنِّى

  Maka Alloh mewahyukan kepada Nabi Daud, "Hai Daud, Sesungguhnya Aku telah memberikan nikmat yang sangat banyak, namun Aku rela dengan pujian yang begitu sedikit, dan sesungguhnya, syukurmu atas nikmat itu adalah, yang terpenting kamu mengerti (menyadari) dan mengakui bahwa, sesungguhnya nikmat-nikmat yang telah kamu terima itu semuanya dari-Ku.” 

وَقِيْلَ : إِنَّهُ قَالَ : (إِلٰهِي ! كَيْفَ أَشْكُرُكُ وَالشُّكْرُ نِعْمَةٌ مِنْكَ عَلَيَّ ؟ قَالَ : الاۤنَ شَكَرْتَنِي يَادَاوُدُ

  Dan di dalam jalur yang lain, diriwayatkan bahwasanya Nabi Daud a.s, berkata: "Ya Tuhanku!, Bagaimana caranya aku bersyukur kepada-Mu dan mensyukuri nikmat dari-Mu yang telah di berikan padaku?, Kemudian Alloh berfirman: " Wahai Daud, (jika kamu mengalami kegelisahan bagaimana caranya bisa bersyukur, maka yang demikian itu,berarti) sekarang kamu namanya telah bersyukur kepada-Ku. [SII Group].

Share :

0 Response to "04. KEUTAMAAN BERSYUKUR (MEMBACA HAMDALAH)"

Posting Komentar